Label

Jumat, 11 September 2015

Sejarah Krisis Moneter



Sejarah Krisis Moneter

Krisis finansial Asia adalah krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand, dan mempengaruhi mata uang, bursa saham dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia, sebagian Macan Asia Timur. Peristiwa ini juga sering disebut krisis moneter ("krismon") di Indonesia.
Indonesia, Korea Selatan dan Thailand adalah negara yang paling parah terkena dampak krisis ini. Hong Kong, Malaysia dan Filipina juga terpengaruh. Daratan Tiongkok, Taiwan dan Singapura hampir tidak terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh banyak tapi mengalami kesulitan ekonomi jangka panjang.
Sampai 1996, Asia menarik hampir setengah dari aliran modal negara berkembang. Tetapi, Thailand, Indonesia dan Korea Selatan memiliki "current account deficit" dan perawatan kecepatan pertukaran pegged menyemangati peminjaman luar dan menyebabkan ke keterbukaan yang berlebihan dari risiko pertukaran valuta asing dalam sektor finansial dan perusahaan.
Pelaku ekonomi telah memikirkan akibat Daratan Tiongkok pada ekonomi nyata sebagai faktor penyumbang krisis. RRT telah memulai kompetisi secara efektif dengan eksportir Asia lainnya terutaman pada 1990-an setelah penerapan reform orientas-eksport. Yang paling penting, mata uang Thailand dan Indonesia adalah berhubungan erat dengan dollar, yang naik nilainya pada 1990-an. Importir Barat mencari pemroduksi yang lebih murah dan menemukannya di Tiongkok yang biayanya rendah dibanding dollar.
Krisis Asia dimulai pada pertengahan 1997 dan mempengaruhi mata uang, pasar bursa dan harga aset beberapa ekonomi Asia Tenggara. Dimulai dari kejadian di Amerika Selatan, investor Barat kehilangan kepercayaan dalam keamanan di Asia Timur dan memulai menarik uangnya, menimbulkan efek bola salju.
Banyak pelaku ekonomi, termasuk Joseph Stiglitz dan Jeffrey Sachs, telah meremehkan peran ekonomi nyata dalam krisis dibanding dengan pasar finansial yang diakibatkan kecepatan krisis. Kecepatan krisis ini telah membuat Sachs dan lainnya untuk membandingkan dengan pelarian bank klasik yang disebabkan oleh shock risiko yang tiba-tiba. Sach menunjuk ke kebijakan keuangan dan fiskal yang ketat yang diterapkan oleh pemerintah pada saat krisis dimulai, sedangkan Frederic Mishkin menunjuk ke peranan informasi asimetrik dalam pasar finansial yang menuju ke "mental herd" diantara investor yang memperbesar risiko yang relatif kecil dalam ekonomi nyata. Krisis ini telah menimbulkan keinginan dari pelaksana ekonomi perilaku tertarik di psikologi pasar.

    Thailand

Dari 1985 ke 1995, Ekonomi Thailand tumbuh rata-rata 9%. Pada 14 May dan 15 May 1997, mata uang baht, terpukul oleh serangan spekulasi besar. Pada 30 Juni, Perdana Mentri Chavalit Yonchaiyudh berkata bahwa dia tidak akan mendevaluasi baht, tetapi administrasi Thailand akhirnya mengambangkan mata uang lokal tersebut pada 2 Juli.
Pada 1996, "dana hedge Amerika telah menjual $400 juta mata uang Thai. Dari 1985 sampai 2 Juli 1997, baht dipatok pada 25 kepada dolar. Baht jatuh tajam dan hilang setengah harganya. Baht jatuh ke titik terendah di 56 ke dolar pada Januari 1998. Pasar saham Thailand jatuh 75% pada 1997. Finance One, perusahaan keuangan Thailand terbesar bangkrut. Pada 11 Agustus, IMF membuka paket penyelamatan dengan lebih dari 16 milyar dolar AS (kira-kira 160 trilyun Rupiah). Pada 20 Agustus IMF menyetujui, paket "bailout" sebesar 3,9 milyar dolar AS.

    Filipina

Bank sentral Filipina menaikkan suku bunga sebesar 1,75 persentasi point pada Mei dan 2 point lagi pada 19 Juni. Thailand memulai krisis pada 2 Juli. Pada 3 Juli, bank sentral Filipina dipaksa untuk campur tangan besar-besaran untuk menjaga peso Filipina, menaikkan suku bunga dari 15 persen ke 24 persen dalam satu malam.

    Hong Kong

Pada Oktober 1997, dolar Hong Kong, yang dipatok 7,8 ke dolar AS, mendapatkan tekanan spekulatif karena inflasi Hong Kong lebih tinggi dibanding AS selama bertahun-tahun. Pejabat keuangan menghabiskan lebih dari US$1 milyar untuk mempertahankan mata uang lokal. Meskipun adanya serangan spekulasi, Hong Kong masih dapat mengatur mata uangnya dipatok ke dolar AS. Pasar saham menjadi tak stabil, antara 20 sampai 23 Oktober, Index Hang Seng menyelam 23%. Otoritas Moneter Hong Kong berjanji melindungi mata uang. Pada 15 Agustus 1997, suku bunga Hong Kong naik dari 8 persen ke 23 persen dalam satu malam.

     Korea Selatan

Korea Selatan adalah ekonomi terbesar ke-11 dunia. Dasar makroekonominya bagus namun sektor banknya dibebani pinjaman tak-bekerja. Hutang berlebihan menuntun ke kegagalan besar dan pengambil-alihan. Contohnya, pada Juli, pembuat mobil ketiga terbesar Korea, Kia Motors meminta pinjaman darurat. Di awal penurunan pasar Asia, Moody's menurunkan rating kredit Korea Selatan dari A1 ke A3 pada 28 November 1997, dan diturunkan lagi ke Baa2 pada 11 Desember. Yang menyebabkan penurunan lebih lanjut di saham Korea sejak jatuhnya pasar saham di November. Bursa saham Seoul jatuh 4% pada 7 November 1997. Pada 8 November, jatuh 7%, penurunan terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. Dan pada 24 November, saham jatuh lagi 7,2 persen karena ketakutan IMF akan meminta reform yang berat. Pada 1998, Hyundai Motor mengambil alih Kia Motors.

     Malaysia

Pada 1997, Malaysia memiliki defisit akun mata uang besar lebih dari 6 persen dari GDP. Pada bulan Juli, ringgit Malaysia diserang oleh spekulator. Malaysia mengambangkan mata uangnya pada 17 Agustus 1997 dan ringgit jatuh secara tajam. Empat hari kemudian Standard and Poor's menurunkan rating hutang Malaysia. Seminggu kemudian, agensi rating menurunkan rating Maybank, bank terbesar Malaysia. Di hari yang sama, Bursa saham Kuala Lumpur jatuh 856 point, titik terendahnya sejak 1993. Pada 2 Oktober, ringgit jatuh lagi. Perdana Mentri Mahathir bin Mohamad memperkenalkan kontrol modal. Tetapi, mata uang jatuh lagi pada akhir 1997 ketika Mahathir bin Mohamad mengumumkan bahwa pemerintah akan menggunakan 10 milyar ringgit di proyek jalan, rel dan saluran pipa.
Pada 1998, pengeluaran di berbagai sektor menurun. Sektor konstruksi menyusut 23,5 persen, produksi menyusut 9 persen dan agrikultur 5,9 persen. Keseluruhan GDP negara ini turun 6,2 persen pada 1998. Tetapi Malaysia merupakan negara tercepat yang pulih dari krisis ini dengan menolak bantuan IMF.

     Indonesia

Pada Juni 1997, Indonesia terlihat jauh dari krisis. Tidak seperti Thailand, Indonesia memiliki inflasi yang rendah, perdagangan surplus lebih dari 900 juta dolar, persediaan mata uang luar yang besar, lebih dari 20 milyar dolar, dan sektor bank yang baik.
Tapi banyak perusahaan Indonesia yang meminjam dolar AS. Di tahun berikut, ketika rupiah menguat terhadap dolar, praktisi ini telah bekerja baik untuk perusahaan tersebut -- level efektifitas hutang mereka dan biaya finansial telah berkurang pada saat harga mata uang lokal meningkat.
Pada Juli, Thailand megambangkan baht, Otoritas Moneter Indonesia melebarkan jalur perdagangan dari 8 persen ke 12 persen. Rupiah mulai terserang kuat di Agustus. Pada 14 Agustus 1997, pertukaran floating teratur ditukar dengan pertukaran floating-bebas. Rupiah jatuh lebih dalam. IMF datang dengan paket bantuan 23 milyar dolar, tapi rupiah jatuh lebih dalam lagi karena ketakutan dari hutang perusahaan, penjualan rupiah, permintaan dolar yang kuat. Rupiah dan Bursa Saham Jakarta menyentuh titik terendah pada bulan Septemer. Moody's menurunkan hutang jangka panjang Indonesia menjadi "junk bond".
Meskipun krisis rupiah dimulai pada Juli dan Agustus, krisis ini menguat pada November ketika efek dari devaluasi di musim panas muncul pada neraca perusahaan. Perusahaan yang meminjam dalam dolar harus menghadapi biaya yang lebih besar yang disebabkan oleh penurunan rupiah, dan banyak yang bereaksi dengan membeli dolar, yaitu: menjual rupiah, menurunkan harga rupiah lebih jauh lagi.
Inflasi rupiah dan peningkatan besar harga bahan makanan menimbulkan kekacauan di negara ini. Pada Februari 1998, Presiden Suharto memecat Gubernur Bank Indonesia, tapi ini tidak cukup. Suharto dipaksa mundur pada pertengahan 1998 dan B.J. Habibie menjadi presiden. mulai dari sini krisis moneter indonesia memuncak.

    Singapura

Ekonomi Singapura berhasil mengatur performa yang relatif sehat dibandingkan dengan negara lain di Asia selama dan setelah krisis finansial, meskipun hubungan erat dan ketergantungan ekonomi regional tetap membawa efek negatif terhadap ekonominya. Tetapi, secara keseluruhan kemampuannya menghilangkan krisis diperhatikan secara luas, dan meningkatkan penelitian kebijakan fiskal Singapura sebagai pelajaran bagi negara tetangganya.
Sebagai ekonomi terbuka, dolar Singapura terbuka terhadap tekanan spekulatif seperti telah terjadi pada 1985. Ekonomi sangat penting dalam keberlangsungan Singapura sebagai negara merdeka, pemerintah Singapura berhasil mengatur suku pertukaran mata uangnya untuk menghindari potensi penyerangan speklulatif.

     Tiongkok daratan

Republik Rakyat Cina tidak terpengaruh oleh krisis ini karena renminbi yang tidak dapat ditukar dan kenyataan bahawa hampir semua investasi luarnya dalam bentuk pabrik dan bukan bidang keamanan. Meskipun RRT telah dan terus memiliki masalah "solvency" parah dalam sistem perbankannya, kebanyakan deposit di bank-bank RRT adalah domestik dan tidak ada pelarian bank.

     Amerika Serikat dan Jepang

"Flu Asia" juga memberikan tekanan kepada Amerika Serikat dan Jepang. Ekonomi mereka tidak hancur, tetapi terpukul kuat.
Pada 27 Oktober 1997, Industri Dow Jones jatuh 554-point, atau 7,2 persen, karena kecemasan ekonomi Asia. Bursa Saham New York menunda sementara perdagangan. Krisis ini menuju ke jatuhnya konsumsi dan keyakinan mengeluarkan uang.
Jepang terpengaruh karena ekonominya berperan penting di wilayah Asia. Negara-negara Asia biasanya menjalankan defisit perdagangan dengan Jepang karena ekonomi Jepang dua kali lebih besar dari negara-negara Asia lainnya bila dijumlahkan, dan tujuh kali lipat RRT. Sekitar 40 persen ekspor Jepang ke Asia. Pertumbuhan nyata GDP melambat di 1997, dari 5 persen ke 1,6 persen dan turun menjadi resesi pada 1998. Krisis Finansial Asia juga menuntun ke kebangkrutan di Jepang.

   Laos

Laos terpengaruh ringan oleh krisis ini dengan nilai tukar Kip dari 4700 ke 6000 terhadap satu dolar AS.

   Konsekuensi

Krisis Asia berpengaruh ke mata uang, pasar saham, dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia. Indonesia, Korea Selatan dan Thailand adalah beberapa negara yang terpengaruh besar oleh krisis ini.
Krisis ekonomi ini juga menuju ke kekacauan politk, paling tercatat dengan mundurnya Suharto di Indonesia dan Chavalit Yongchaiyudh di Thailand. Ada peningkatan anti-Barat, dengan George Soros dan IMF khususnya, keluar sebagai kambing hitam.
Secara budaya, krisis finansial Asia mengakibatkan kemunduran terhadap ide adanya beberapa set "Asian value", yaitu Asia Timur memiliki struktur ekonomi dan politik yang superior dibanding Barat. Krisis Asia juga meningkatkan prestise ekonomi RRC.
Krisis Asia menyumbangkan ke krisis Rusia dan Brasil pada 1998, karena setelah krisis Asia bank tidak ingin meminjamkan ke negara berkembang.
Krisis ini telah dianalisa oleh para pakar ekonomi karena perkembangannya, kecepatan, dinamismenya; dia mempengaruhi belasan negara, memiliki efek ke kehidupan berjuta-juta orang, terjadi dalam waktu beberapa bulan saja. Mungkin para pakar ekonomi lebih tertarik lagi dengan betapa cepatnya krisis ini berakhir, meninggalkan ekonomi negara berkembang tak berpengaruh. Keingintahuan ini telah menimbulkan ledakan di pelajaran tentang ekonomi finansial dan "litani" penjelasan mengapa krisis ini terjadi. Beberapa kritik menyalahkan tindakan IMF dalam krisis, termasuk oleh pakar ekonomi Bank Dunia Joseph Stiglitz.
Berbagai kajian yang menelaah krisis keuangan Asia telah banyak dilakukan, dari berbagai sudut pandang pula. Secara umum terlihat suatu pola dan karakteristik yang berlaku sama di seluruh negara yang dilanda krisis. Namun, dalam hal kedalamannya dan jangka waktunya, Indonesia dapat dikatakan sangat unik. Sulit mencari pembandingnya, barangkali negara yang paling layak untuk dibandingkan waktu itu adalah Rusia, dan sekarang mungkin Argentina. Oleh karena itu, dalam uraian berikut kita akan mengkaji secara singkat mengapa krisis di Indonesia begitu parah, dan mengapa pemulihannya begitu lambat.
Sebagai introspeksi, harus kita akui bahwa krisis di Indonesia benar-benar tidak terduga datangnya, sama sekali tidak terprediksi sebelumnya. Seperti dikatakan oleh Furman dan Stiglitz (1998), bahwa di antara 34 negara bermasalah yang diambil sebagai percontoh (sample) penelitiannya, Indonesia adalah negara yang paling tidak diperkirakan akan terkena krisis bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya dalam percontoh, tersebut. Ketika Thailand mulai menunjukkan gejala krisis, orang umumnya percaya bahwa Indonesia tidak akan bernasib sama. Fundamental ekonomi Indonesia dipercaya cukup kuat untuk menahan kejut eksternal (external shock) akibat kejatuhan ekonomi Thailand.

Berikut ini 4 Penyebab Krisis Ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 :
1.   Yang pertama, stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka pendek, telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Hal ini diperburuk oleh rasa percaya diri yang berlebihan, bahkan cenderung mengabaikan, dari para menteri di bidang ekonomi maupun masyarakat perbankan sendiri menghadapi besarnya serta persyaratan hutang swasta tersebut.
Pemerintah selama ini selalu ekstra hati-hati dalam mengelola hutang pemerintah (atau hutang publik lainnya), dan senantiasa menjaganya dalam batas-batas yang dapat tertangani (manageable). Akan tetapi untuk hutang yang dibuat oleh sektor swasta Indonesia, pemerintah sama sekali tidak memiliki mekanisme pengawasan. Setelah krisis berlangsung, barulah disadari bahwa hutang swasta tersebut benar -benar menjadi masalah yang serius. Antara tahun 1992 sampai dengan bulan Juli 1997, 85% dari penambahan hutang luar negeri Indonesia berasal dari pinjaman swasta (World Bank, 1998). Hal ini mirip dengan yang terjadi di negara-negara lain di Asia yang dilanda krisis. Dalam banyak hal, boleh dikatakan bahwa negara telah menjadi korban dari keberhasilannya sendiri. Mengapa demikian? Karena kreditur asing tentu bersemangat meminjamkan modalnya kepada perusahaan-perusahaan (swasta) di negara yang memiliki inflasi rendah, memiliki surplus anggaran, mempunyai tenaga kerja terdidik dalam jumlah besar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, dan menjalankan sistem perdagangan terbuka.
Daya tarik dari “dynamic economies’” ini telah menyebabkan net capital inflows atau arus modal masuk (yang meliputi hutang jangka panjang, penanaman modal asing, dan equity purchases) ke wilayah Asia Pasifik meningkat dari US$25 milyar pada tahun 1990 menjadi lebih dari US$110 milyar pada tahun 1996 (Greenspan 1997). Sayangnya, banyaknya modal yang masuk tersebut tidak cukup dimanfaatkan untuk sektor-sektor yang produktif, seperti pertanian atau industri, tetapi justru masuk ke pembiayaan konsumsi, pasar modal, dan khusus bagi Indonesia dan Thailand, ke sektor perumahan (real estate). Di sektor-sektor ini memang terjadi ledakan (boom) karena sebagian dipengaruhi oleh arus modal masuk tadi, tetapi sebaliknya kinerja ekspor yang selama ini menjadi andalan ekonomi
nasional justru mengalami perlambatan, akibat apresiasi nilai tukar yang terjadi, antara lain, karena derasnya arus modal yang masuk itu.
Selain itu, hutang swasta tersebut banyak yang tidak dilandasi oleh kelayakan ekonomi, tetapi lebih mengandalkan koneksi politik, dan seakan didukung oleh persepsi bahwa negara akan ikut menanggung biaya apabila kelak terjadi kegagalan. Lembaga keuangan membuat pinjaman atas dasar perhitungan aset yang telah “digelembungkan” yang pada gilirannya mendorong lagi terjadinya apresiasi lebih lanjut (Kelly and Olds 1999). Ini adalah akibat dari sistem yang sering disebut sebagai “crony capitalism”. Moral hazard dan penggelembungan aset tersebut, seperti dijelaskan oleh Krugman (1998), adalah suatu strategi “kalau untung aku yang ambil, kalau rugi bukan aku yang tanggung (heads I win tails somebody else loses)”. Di tengah pusaran (virtous circle) yang semakin hari makin membesar ini, lembaga keuangan meminjam US dollar, tetapi menyalurkan pinjamannya dalam kurs lokal (Radelet and Sachs 1998). Yang ikut memperburuk keadaan adalah batas waktu pinjaman (maturity) hutang swasta tersebut rata-rata makin pendek. Pada saat krisis terjadi, rata-rata batas waktu pinjaman sektor swasta adalah 18 bulan, dan menjelang Desember 1997 jumlah hutang yang harus dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun adalah sebesar US$20,7 milyar (World Bank 1998).
2. Yang kedua, dan terkait erat dengan masalah di atas, adalah banyaknya kelemahan dalam sistem perbankan di Indonesia. Dengan kelemahan sistemik perbankan tersebut, masalah hutang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri.
Ketika liberalisasi sistem perbankan diberlakukan pada pertengahan tahun 1980-an, mekanisme pengendalian dan
pengawasan dari pemerintah tidak efektif dan tidak mampu mengikuti cepatnya pertumbuhan sektor perbankan
. Yang lebih parah, hampir tidak ada penegakan hukum terhadap bank-bank yang melanggar ketentuan, khususnya dalam kasus peminjaman ke kelompok bisnisnya sendiri, konsentrasi pinjaman pada pihak tertentu, dan pelanggaran kriteria layak kredit. Pada waktu yang bersamaan banyak sekali bank yang sesunguhnya tidak bermodal cukup (undercapitalized) atau kekurangan modal, tetapi tetap dibiarkan beroperasi. Semua ini berarti, ketika nilai rupiah mulai terdepresiasi, sistem perbankan tidak mampu menempatkan dirinya sebagai “peredam kerusakan”, tetapi justru menjadi korban langsung akibat neracanya yang tidak sehat.
3. Yang ketiga, sejalan dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang pemerintahan otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi pula.
Hill (1999) menulis bahwa banyaknya pihak yang memiliki vested interest dengan intrik-intrik politiknya yang menyebar ke mana-mana telah menghambat atau menghalangi gerak pemerintah, untuk mengambil tindakan tegas di tengah krisis. Jauh sebelum krisis terjadi, investor asing dan pelaku bisnis yang bergerak di Indonesia selalu mengeluhkan kurangnya transparansi, dan lemahnya perlindungan maupun kepastian hukum. Persoalan ini sering dikaitkan dengan tingginya “biaya siluman” yang harus dikeluarkan bila orang melakukan kegiatan bisnis di sini. Anehnya, selama Indonesia menikmati economic boom persepsi negatif tersebut tidak terlalu menghambat ekonomi
Indonesia. Akan tetapi begitu krisis menghantam, maka segala kelemahan itu muncul menjadi penghalang bagi pemerintah untuk mampu mengendalikan krisis. Masalah ini pulalah yang mengurangi kemampuan kelembagaan pemerintah untuk bertindak cepat, adil, dan efektif. Akhirnya semua itu berkembang menjadi “krisis kepercayaan” yang ternyata menjadi penyebab paling utama dari segala masalah ekonomi yang dihadapi pada waktu itu. Akibat krisis kepercayaan itu, modal yang dibawa lari ke luar tidak kunjung kembali, apalagi modal baru.
4.  Yang keempat, perkembangan situasi politik telah makin menghangat akibat krisis ekonomi, dan pada gilirannya memberbesar dampak krisis ekonomi itu sendiri.
Faktor ini merupakan hal yang paling sulit diatasi. Kegagalan dalam mengembalikan stabilitas sosial-politik
telah mempersulit kinerja ekonomi dalam mencapai momentum pemulihan secara mantap dan berkesinambungan.
         Meskipun persoalan perbankan dan hutang swasta menjadi penyebab dari krisis ekonomi, namun, kedua faktor yang disebut terakhir di atas adalah penyebab lambatnya pemulihan krisis di Indonesia. Pemulihan ekonomi musykil, bahkan tidak mungkin dicapai, tanpa pulihnya kepercayaan pasar, dan kepercayaan pasar tidak mungkin pulih tanpa stabilitas politik dan adanya permerintahan yang terpercaya (credible).

SEMOGA KEDEPANNYA  INDONESIA TIDAK MENGALAMI KRISIS EKONOMI LAGI.

K H Nurul Huda Djazuli, Haflah Al Falah Trenceng

Kamis, 10 September 2015

RPP PAI STANDAR PROSES SMP N (1,4,5)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(1)

NAMA SEKOLAH         : SMP NEGERI
MATA PELAJARAN    : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS/SEMESTER     : VII/2
WAKTU                          : 4 X 40 menit (2 x pertemuan)

A.    Standar Kompetensi
1.      Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

B.     Kompetensi Dasar
1.      Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
2.      Membedakan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
3.      Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan benar.

C.    Indikator
1.      Menjelaskan macam-macam hukum bacaan nun mati/tanwin
2.      Menyebutkan contoh-contoh bacaan nun mati/tanwin
3.      Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim mati
4.      Menyebutkan contoh-contoh bacaan mim mati
5.      Mencari hukum bacaan nun mati/tanwin dalam QS. Al-Qadr
6.      Mencari hukum bacaan mim mati dalam QS. Al-Fil
7.      Membaca ayat-ayat dalam QS. Al-Qadr yang mengandung bacaan nun mati/tanwin dengan benar
8.      Membaca ayat-ayat dalam QS. Al-Fil yang mengandung bacaan mim mati dengan benar

D.    Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.      Menguraikan pengertian hukum bacaan nun mati atau tanwin
2.      Menguraikan macam-macam bacaan nun mati/tanwin.
3.      Menunjukkan contoh-contoh bacaan nun mati atau tanwin
Pertemuan 2
1.      Menguraikan pengertian hukum bacaan mim mati
2.      Menguraikan macam-macam bacaan nun mati/tanwin.
3.      Menunjukkan contoh-contoh bacaan mim mati

E.     Materi Ajar
Pertemuan 1
  1. Hukum bacaan  nun mati
Hukum bacaan nun mati terbagi menjadi 5 macam yaitu sebagai berikut
1)      Izhar
Izhar artinya jelas. Yakni bacaan nun mati atau tanwin ketika bertemu huruf izhar, maka dibaca jelas. Huruf izhar ada 6 yaitu alif/hamzah, kha’ ha’ ‘ain, gain, ha’


Contoh : 

2)      Ikhfa’
Ikhfa’ artnya samar-samar. Yakni apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa’, maka dibaca samar-samar. Huruf ikhfa ada 15 yaitu
Ta’, tsa’, jim, dal, zal, zain, sin, syin, shad, dhad, tha’, zha’ fa’ qaf, kaf.
Contoh bacaan ikhfa’:
3)      Idgam bigunnah
Idgam bigunnah yakni mendengung. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf  maka dibaca melebur dengan dengung.
Contoh :
4)      Idgam Bilagunnah
Idgam bilagunnah yaitu apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra’ maka dibaca melebur tanpa dengung.
Contoh :
5)      Iqlab
Iqlab artinya membalik, apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ maka akan dibaca membalik.

Pertemuan 2
  1. Hukum bacaan Mim Mati
Hukum bacaan mim mati terbagi menjadi tiga macam yaitu
a)      Izhar syafawi
b)      Idgam mislain
c)      Ikhfa’ syafawi

F.     Metode Pembelajaran
Ceramah bervariasi
Diskusi
Tutor Sebaya

G.    Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
I.             Pendahuluan
1.      Mengingatkan kembali tentang huruf-huruf hijaiyah dan ilmu tajwid.
II.          Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
-          Menggali pemahaman siswa tentang ilmu tajwid.
-          Melakukan tanya jawab tentang bacaan hukum bacaan nun mati dan tanwin.
-          Mengajak siswa memerhatikan contoh hukum bacaan nun mati dan tanwin melalui media presentasi power point.
-          Mengajak peserta didik untuk mencoba melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hukum bacaan nun mati dan tanwin.
2.      Elaborasi
-          Membagi kelas menjadi 5 kelompok
-          Memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengidentifikasi bacaan Nun mati/tanwin yang terdapat pada Surat Al-Qadr ayat 1 – 5
-          Meminta siswa untuk mendemostrasikan contoh-contoh bacaan pada hukum nun mati dan tanwin.
-          Meminta tanggapan kelompok lain
-          Guru mengklarifikasi tentang hukum bacaan nun mati dan tanwin.
3.      Konfirmasi
-          Guru dan siswa bersama-sama untuk membuat kesimpulan materi pelajaran .
III.       Kegiatan Akhir
1.      Guru mengidentifikasi masalah yang dialami siswa untuk memahami materi berdasarkan tanya jawab dan diskusi siswa.
2.      Siswa melakukan refleksi tentang kesulitan belajar yang dihadapi untuk memahami materi.
Pertemuan Ke-2
I.                   Pendahuluan
1.      Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu tentang hukum bacaan nun mati dan tanwin.
II.                Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
-                Menggali pemahaman siswa tentang bacaan mim mati.
-                Melakukan tanya jawab tentang macam-macam hukum bacaan mim mati.
-                Mengajak siswa memerhatikan contoh bacaan mim mati melalui media presentasi power point.
-                Mengajak peserta didik untuk mencoba melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung bacaan mim mati pada Surah Al-Fil ayat 1 - 5.
-                 
2.      Elaborasi
-                Membagi kelas menjadi 5 kelompok
-                Memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengidentifikasi bacaan mim mati yang terdapat pada Surat Al-Fil
-                Meminta siswa untuk mendemostrasikan contoh-contoh bacaan mim mati
-                Meminta tanggapan kelompok lain
-                Guru mengklarifikasi tentang hukum bacaan mim mati
3.      Konfirmasi
-                Guru dan siswa bersama-sama untuk membuat kesimpulan materi pelajaran
III.             Kegiatan Akhir
1.      Guru mengidentifikasi masalah yang dialami siswa untuk memahami materi berdasarkan tanya jawab dan diskusi siswa.
2.      Siswa melakukan refleksi tentang kesulitan belajar yang dihadapi untuk memahami materi.
H.    Sumber Belajar
1.      Buku Materi PAI Kelas VII
2.      Al-Qur’an
3.      Buku tajwid
4.      File Media Presentasi Power Point
5.      LKS
I.       Penilaian
Indikator
Penilaian


Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen

1.    Menjelaskan pengertian nun mati/tanwin.
Tes lisan
Jawaban singkat
1. Jelaskan pengertian nun mati dan tanwin!

2.    Menjelaskan pengertian mim mati.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan pengertian mim mati!

3.  Menyebutkan contoh-contoh bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Tulislah salah satu contoh bacaan nun mati dan mim mati!

1.    Menjelaskan macam-macam hukum bacaan nun mati/tanwin.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan macam-macam hukum bacaan nun mati/tanwin!

2.    Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim mati.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan macam-macam hukum bacaan mim mati!

3.    Menjelaskan perbedaan antara hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.
Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan perbedaan antara hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati!

1.    Mencari hukum bacaan nun mati/tanwin dalam QS. al-Qadar.
Tes unjuk kerja
Identifikasi
1. Carilah beberapa bacaan nun mati/tanwin dari QS. al-Qadar!


2.    Membaca ayat-ayat dalam QS. al-Qadar yang mengandung bacaan nun mati/tanwin dengan benar.

Tes unjuk kerja
Praktik
1. Bacalah beberapa potongan ayat di bawah sesuai dengan hukum bacaan nun mati/tanwin:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
  لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

3.  Mencari hukum bacaan mim mati dalam QS. al-Fil.
Tes unjuk kerja
Identifikasi
1. Carilah beberapa contoh hukum bacaan mim mati dalam QS. al-Fil!

4.  Membaca ayat-ayat dalam QS. al-Fil yang mengandung bacaan mim mati dengan benar.

Tes unjuk kerja
Praktik
1. Bacalah beberapa potongan ayat di bawah sesuai dengan hukum bacaan mim mati:
أَلَمَ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْلْ

Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian tertulis diberikan setelah pertemuan ke-2. Adapun pertemuan pertama dan kedua penilaian lebih ditekankan melalui kegiatan tanya jawab, aktivitas saat diskusi kelompok, substansi isi materi diskusi kelompok dan presentasi.

Tabel observasi kegiatan diskusi Siswa.
No
Nama siswa
Aspek
Jumlah skor
Rata-rata skor
1
2
3
4
5











Keterangan :
1.      Keberanian mengemukakan pendapat
2.      Keaktifan /peran serta
3.      Menghargai pendapat tema
4.      Kerjasama dalam kelompok
5.      Memecahkan masalah
SOAL-SOAL
A.    Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!
1.       Di antara bacaan nun mati berikut yang merupakan bacaan Izhar adalah  adalah berikut ini, kecuali...
    a. مَنْ يَّعْمَلُ                      c. مِنْ خَيْرٍ
    b. مِنْ جُوْعٍ                      d. السَّائِلُ
2.       Bacaan Ikhfak harus dibaca samar-samar seperti contoh di bawah ini
    a. مِنْ بَعْدِ                                      c. رَحْمَةٍ لاَ رَيْبَ
    b. اْلإِنْسَانُ                                     d. مِنَ الشَّمْسِ
3.       Huruf-huruf berikut yang tidak termasuk huruf-huruf  ikhfa’ adalah ...
a.    ت ث                                            c. و م
b. ط ز                                                 d. س ش
4.       Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf nun, hukum bacaannya dinamakan ….
a.       idgam syamsiyah
b.       idgam bigunnah
c.        idgam mutamasilain
d.       idgam mimi
5.       Berikut yang termasuk huruf idgam bigunah adalah ....
a.    ن ل                                                                c. و م
b. ر ز                                                                   d. ح خ
B.     Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1.       Sebutkan pembagian hukum bacaan nun mati!
2.       Jelaskan pembagian hukum bacaan mim mati!
3.       Jelaskan pengertian bacaan izhar!
4.       Sebutkan huruf-huruf idgam bigunah!
5.       Berilah contoh bacaan izhar!

Kunci jawaban
A.
1.      C
2.      B
3.      C
4.      B
5.      C
B.
  1. Hukum bacaan nun mati dibagi menjadi lima, yaitu izhar, idgam bigunah, idgam bilagunah, ikhfa’ dan iqlab.
  2. Hukum bacaan mim mati terbagi menjadi tiga yaitu ikhfa’ syafawi, idgam mimi, izhar syafawi
  3. Bacaan izhar yaitu bacaan yang harus dibaca jelas, apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf  ءع غ ح هـ خ.
  4. huruf-huruf idgam bigunah adalah ي ن م و
  5. huruf-huruf Izhar adalah ءع غ ح هـ خ

C. Skor penilaian
A. Pilihan ganda, setiap jawaban benar dengan skor        1          skor maks adalah   5
B. Soal Uraian, setiap jawaban benar                                3          skor maks adalah 15
Jumlah skor                                                                                                              20 
Perolehan nilai : Jumlah skor dibagi 2 = 20/2 = 10

D. Penilaian Sikap
Sikap dinilai berdasarkan kriteria nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dalam hal ini, siswa dinilai berdasarkan aspek sikap religius, toleransi, rasa ingin tahu, gemar membaca, dan kemandirian

Setiap aspek mendapat skor 2
Skor penilaian : Jumlah Perolehan Skor x 100
                                         Skor maks


Mengetahui,                                                                         ………., Januari 2015
Kepala SMP N                                                                      Guru Mapel PAI 




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(4)

NAMA SEKOLAH         : SMP NEGERI
MATA PELAJARAN    : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS/SEMESTER     : VII/2
WAKTU                          : 4 X 40 menit (2 x pertemuan)

A.    Standar Kompetensi
1.      Memahami tatacara shalat Jum’at
B.     Kompetensi Dasar
1.    Memahami tatacara shalat Jum’at
2.    Mempraktikkan shalat Jum’at
C.    Indikator
1.      Menjelaskan pengertian shalat Jum’at
2.      Menyebutkan dalil naqli shalat Jum’at
3.      Menjelaskan syarat mendirikan shalat Jum’at
4.      Menjelaskan perbuatan sunnah yang terkait dengan shalat Jum’at
5.      Menjelaskan tatacara shalat Jum’at
6.      Mempraktikkan shalat Jum’at

D.    Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.      Menjelaskan pengertian shalat Jum’at dan dasar hukumnya
2.      Menjelaskan syarat mendirikan shalat Jum’at
3.      Menjelaskan perbuatan sunnah yang terkait dengan shalat Jum’at.
4.      Menyebutkan beberapa halangan melaksanakan shalat Jum’at
Pertemuan 2
5.      Menyebutkan beberapa persiapan untuk melaksanakan shalat Jum’at
6.      Menjelaskan tatacara shalat Jum’at
7.      Mempraktikkan shalat Jum’at di sekolah dan di masjid.

E.     Materi Ajar
Pertemuan 1
1.      Pengertian salat Jum’at dan dasar hukumnya.
Salat jum’at yaitu salat wajib 2 rekaat yang didahului dengan dua khotbah pada waktu Zuhur pada hari Jum’at.

Dalil salat Jum’at

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S. Al-Jumu’ah : 9).

Hukum melaksanakan salat Jum’at adalah fardu ain.

2.      Syarat-syarat mendirikan salat Jum’at
a.        Hendaknya dikerjakan pada suatu tempat yang penduduknya tinggal menetap.
b.        Dikerjakan secara berjamaah 
c.        Dikerjakan di waktu Zuhur
d.       Didahului dengan dua khotbah
3.      Syarat-syarat wajib Jum’at
a.        Islam
b.       Balig
c.        Berakal
d.       Laki-laki
e.        Sehat,
f.        Mukim, tidak dalam perjalanan
4.      Sunnah-sunnah dalam salat Jum’at.
a.       Disunahkan mandi pada hari Jum’at bagi orang yang akan pergi ke masjid untuk salat Jum’at.
b.      Berhias dengan memakai pakaian sebaik-baiknya, lebih baik berwarna putih.
c.       Memakai wangi-wangian.
d.      Memotong kuku, menggunting kumis, dan menyisir rambut.
e.       Segera pergi ke masjid dengan berjalan kaki
f.       Hendaklah ia membaca Al-Qur’an atau zikir sebelum khotbah dimulai
g.      Paling baik ialah membaca surah Al-Kahfi
h.      Hendaknya memperbanyak doa dan salawat atas Nabi.
5.      Halangan melaksanakan salat Jum’at.
a.         Karena sakit
b.         Karena hujan

Pertemuan 2
6.      Persiapan untuk melaksanakan salat Jum’at.
a.         Hendaknya para jamaah melakukan hal-hal yang sunah sebelum pergi ke tempat pelaksanaan salat Jum’at. Sunah-sunah Jum’at seperti mandi, memotong kuku, menggunting kumis, serta memakai pakaian yang rapi dan wangi.
b.         Sampai di masjid, melaksanakan salat sunah tahiyatul masjid dua rakaat, memperbanyak membaca Al-Qur’an, zikir, salawat Nabi dan salat intizar untuk menunggu dimulainya khotbah Jum’at..
7.      Tatacara salat Jum’at.
1.      Para jamaah tiba di masjid dan melaksanakan salat sunah tahiyatul masjid, kemudian boleh dilanjutkan dengan salat intizar menunggu pelaksanaan salat Jumat dimulai
2.      Setelah masuk waktu Zuhur, azan dikumandangkan.
3.      Khotib menyampaikan khutbah yang pertama dengan memberikan nasihat sesuai dengan rukun khotbah. Adapun rukun khotbah sebagai berikut
a)        Mengucapkan hamdalah
b)        Membaca salawat atas nabi
c)        Mengucapkan syahadat
d)       Berwasiat takwa
e)        Membaca ayat Al-Qur’an
4.      Setelah selesai khotbah pertama, khatib duduk sejenak kemudian melanjutkan khotbah kedua.
5.      Membaca doa pada akhir khobah kedua.
6.      Melaksanakan salat dua rekaat.
8.      Mempraktikkan salat Jum’at di sekolah dan di masjid.
Di sekolah diadakan kegiatan salat Jum’at setiap hari Jum’at pada selesai KBM. Kegiatan ini digilir, dimulai dari siswa kelas IX, kemudian Jum’at berikutnya kelas VIII dan Jum’at berikutnya kelas VII. Kegiatan salat Jum’at di sekolah wajib diikuti oleh seluruh siswa yang beragama Islam, baik putra maupun putri.
Kegiatan ini dibina oleh pengampu Pendidikan agama Islam, kesiswaan dan beberapa bapak guru.

F.     Metode Pembelajaran
Ceramah bervariasi
Demonstrasi

G.    Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
I.             Pendahuluan
1.      Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu tentang akhlak terpuji dan kaitannya dengan kewajiban melaksanakan ibadah salat.
II.          Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
-          Menggali pemahaman siswa tentang salat Jum’at.
-          Mengajak siswa memerhatikan pelajaran tentang praktik salat Jum’at melalui media presentasi power point.
2.      Elaborasi
-          Siswa membaca dan menelaah berbagai literatur buku Fikih Islam untuk menemukan konsep yang benar tentang salat Jum’at dengan berbagai ketentuannya.
3.      Konfirmasi
-          Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan konsep yang benar tentang pelaksanaan salat Jum’at.
III.       Kegiatan Akhir
1.      Guru mengidentifikasi masalah yang dialami siswa untuk memahami materi berdasarkan tanya jawab.
2.      Siswa melakukan refleksi tentang kesulitan belajar yang dihadapi untuk memahami materi.

Pertemuan ke-2
I.         Pendahuluan
1.      Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu tentang konsep salat Jum’at yang terdapat dalam literatur fikih Islam.
II.      Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
-       Menggali pemahaman siswa tentang perilaku praktik salat Jum’at
-       Mengamati video pelaksanaan salat Jum’at melalui media presentasi power point.
2.    Elaborasi
-       Membagi kelas menjadi 5 kelompok
-       Siswa melakukan simulasi pelaksanaan Salat Jum’at. Siswa diberi tugas masing-masing untuk menjadi Imam, makmum, muazin, dan khatib Jum’at.
3.    Konfirmasi
-       Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil simulasi pelaksanaan salat Jum’at.
III.   Kegiatan Akhir
1.      Guru mengidentifikasi masalah yang dialami siswa untuk memahami materi berdasarkan tanya jawab.
2.      Siswa meminta kepada seluruh siswa agar senantiasa melaksankan ibadah salat Jum’at bagi yang berkewajiban melaksanakannya.

H.    Sumber Belajar
1.      Buku LKS MGMP PAI Kota Surakarta Kelas VII
2.      Buku Fikih Islam tentang salat Jum’at
3.      File Media Presentasi Power Point
4.      Browsing internet tentang salat Jum’at



I.       Penilaian
Indikator
Penilaian


Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen

1.   Menjelaskan pengertian shalat Jum’at dan dasar hukumnya.
Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan pengertian shalat Jum’at dan dasar hukumnya!


2.   Menjelaskan syarat mendirikan shalat Jum’at.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan syarat-syarat mendirikan shalat Jum’at!

3.   Menjelaskan perbuatan sunnah yang terkait dengan shalat Jum’at.
Tes lisan
Jawaban singkat
1. Jelaskan beberapa perbuatan sunnah yang terkait dengan shalat Jum’at!

4.  Menyebutkan beberapa halangan melaksanakan shalat Jum’at.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan beberapa halangan melaksanakan shalat Jum’at!

1. Menyebutkan beberapa persiapan untuk melaksanakan shalat Jum’at.
Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk pelaksanaan shalat Jum’at!

2. Menjelaskan tatacara shalat Jum’at.
Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan secara lengkap tatacara shalat Jum’at!

3.  Mempraktikkan shalat Jum’at di sekolah dan di masjid.
Tes unjuk kerja
Praktik
1. Praktikkan pelaksanaan shalat Jum’at bersama teman-teman kalian di sekolah!


Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian tertulis diberikan setelah pada pertemuan ke-2. Adapun pertemuan pertama penilaian lebih ditekankan melalui kegiatan tanya jawab, aktivitas saat kegiatan simulasi praktik salat Jum’at.

Tabel observasi kegiatan Simulasi kelompok Siswa.
No
Nama siswa
Aspek
Jumlah skor
Rata-rata skor
1
2
3
4
5













Keterangan :
1.      Kekhusyukan
2.      Keaktifan /peran serta
3.      Menghargai teman
4.      Kerjasama dalam kelompok
5.      Kesempurnaan

SOAL-SOAL
A.    Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!
1.      Salat Jum’at merupakan salah satu salat yang hukumnya ….
a.       Fardu ain
b.      Fardu kifayah
c.       Sunah muakad
d.      Sunah gairu muakad
2.      Salat sunah dua rakaat yang dilakukan ketika seseorang masuk ke masjid disebut salat sunah …
a.       Tahiyatul ihram
b.      Tahiyatul masjid
c.       Jamaah
d.      Qasar
3.      Dalil tentang pelaksanaan salat Jum’at terdapat dalam Al-Qur’an Surah ...
a.       Al-Baqarah ayat 9
b.      Ali Imran ayat 9
c.       Al-Jumu’ah ayat 9
d.      Al-Falaq ayat 9
4.      Di dalam salat Jum’at, salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan salat Jum’at adalah …
a.    Makan sahur
b.    Puasa Jum’at
c.    Tadarus Al-Qur’an
d.   Khotbah
5.      Berikut yang bukan merupakan sunah-sunah yang berkaitan dengan salat Jumat adalah …
a.       Mengumandangkan azan
b.      Memotong kuku
c.       Memakai wangi-wangian
d.      Mandi sunah
B.   Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
  1. Jelaskan pengertian shalat Jum’at!
  2. Tulislah dalil pelaksanaan salat Jum’at beserta artinya!
  3. Jelaskan syarat-syarat mendirikan shalat Jum’at!
  4. Jelaskan beberapa perbuatan sunnah yang terkait dengan shalat Jum’at!
  5. Jelaskan beberapa halangan melaksanakan shalat Jum’at!
Kunci jawaban
A.
1.      A
2.      B
3.      C
4.      D
5.      A
B.
1.      Salat Jum’at adalah salat wajib  2 rakaat yang dikerjakan pada waktu Zuhur pada hari Jum’at yang didahului dengan khotbah Jum’at.
2.      Dalil pelaksanaan salat Jum’at adalah Surah Al-Jumu’ah ayat 9
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S. Al-Jumu’ah : 9).
3.      Syarat-syarat mendirikan salat Jum’at
a.        Hendaknya dikerjakan pada suatu tempat yang penduduknya tinggal menetap.
b.        Dikerjakan secara berjamaah 
c.        Dikerjakan di waktu Zuhur
d.       Didahului dengan dua khotbah
4.      Sunnah-sunnah dalam salat Jum’at.
a.         Disunahkan mandi pada hari Jum’at bagi orang yang akan pergi ke masjid untuk salat Jum’at.
b.         Berhias dengan memakai pakaian sebaik-baiknya, lebih baik berwarna putih.
c.         Memakai wangi-wangian.
d.        Memotong kuku, menggunting kumis, dan menyisir rambut.
e.         Segera pergi ke masjid dengan berjalan kaki
f.          Hendaklah ia membaca Al-Qur’an atau zikir sebelum khotbah dimulai
g.         Paling baik ialah membaca surah Al-Kahfi
h.         Hendaknya memperbanyak doa dan salawat atas Nabi.
5.      Halangan melaksanakan salat Jum’at.
a.         Karena sakit
b.         Karena hujan

C. Skor penilaian
A. Pilihan ganda, setiap jawaban benar dengan skor        1          skor maks adalah   5
B. Soal Uraian, setiap jawaban benar                                3          skor maks adalah 15
Jumlah skor                                                                                                              20 
Perolehan nilai : Jumlah skor dibagi 2 = 20/2 = 10

D. Penilaian Sikap
Sikap dinilai berdasarkan kriteria nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dalam hal ini, siswa memiliki sikap religius, tanggungjawab, toleransi, jujur, dan peduli lingkungan.

Setiap aspek mendapat skor 2
Skor penilaian : Jumlah Perolehan Skor x 100
                                         Skor maks




Mengetahui,                                                                      ………, Januari 2015
Kepala SMP                                                                      Guru Mapel PAI






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(5)

NAMA SEKOLAH         : SMP NEGERI
MATA PELAJARAN    : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS/SEMESTER     : VII/2
WAKTU                          : 4 X 40 menit (2 x pertemuan)

A.    Standar Kompetensi
1.      Memahami tatacara shalat Jama’ dan qasar
B.     Kompetensi Dasar
1.    Menjelaskan shalat jama’ dan qasar
2.    Mempraktikkan shalat jama’ dan qasar
C.    Indikator
1.      Menjelaskan pengertian shalat jama’
2.      Menjelaskan pengertian shalat qashar
3.      Menjelaskan syarat-syarat melaksanakan shalat jama’ dan qashar
4.      Menyebutkan macam-macam shalat yang bisa di jama’ dan diqashar
5.      Menjelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan shalat jama’
6.      Menjelaskan tatacara shalat jama’ dan qashar
7.      Mempraktikkan shalat jama’ dan qashar

D.    Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.      Menjelaskan pengertian shalat jama’ dan dasar hukumnya
2.      Menjelaskan pengertian shalat qashar dan dasar hukumnya
3.      Menjelaskan syarat-syarat melaksanakan shalat jama’ dan qasar
4.      Menyebutkan macam-macam shalat yang bisa di jama’ dan diqasar

Pertemuan 2
5.      Menjelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan shalat jama’.
6.      Menjelaskan tatacara shalat jama’ dan qasar.
7.      Mempraktikkan shalat jama’ dan qasar di sekolah

E.     Materi Ajar
Pertemuan 1
1.      Pengertian shalat jama’ dan dasar hukumnya
Salat jama’ artinya salat yang dikumpulkan, maksudnya yaitu dua salat fardu dikerjakan dalam satu waktu.
Hukum melaksanakan salat jamaah adalah boleh bagiorang yang dalam perjalanan, dengan syarat-syarat tertentu
عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُوُلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ ثُمَّ نَزَّلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتْ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخار ومسلم)
Artinya: “Dari Anas ia berkata Rasulullah saw apabila berangkat dalam perjalanan sebelum tergelincir matahari, maka beliau mentakhirkan salat Zuhur ke waktu Asar, kemudian beliau turun (berhenti) untuk menjamak keduanya (Zuhur dan Asar). Jika matahari telah tergelincir sebelum beliau berangkat, maka beliau salat Zuhur dahulu, kemudian baru beliau naik kendaraan. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
2.      Pengertian shalat qashar dan dasar hukumnya
Salat qasar adalah salat yang diringkas bilangan rakaatnya, yaitu di antara salat fardu yang mestinya empat rakaat dijadikan dua rakaat saja. Hukum melaksanakan salat qasar adalah boleh.
Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qa¡ar salat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. An-Nisa’ ayat 101)
3.      Syarat-syarat melaksanakan shalat jama’ dan qasar
1.      Dalam perjalanan, yang dilakukan bukan untuk maksiat. Perjalanan yang dilakukan dengan tujuan baik, seperti pergi haji, silaturahmi, berniaga dan sebagainya.
2.      Perjalanan dengan jarak yang jauh sekurang-kurangnya 80,640 km atau lebih (sehari semalam)
3.      Salat yang diqasar itu ialah salat yang tunai, bukan yang qadha’
4.      Berniat qasar ketika takbiratul ihram
4.      Macam-macam shalat yang bisa di jama’ dan diqasar
Salat yang boleh dijamak adalah salat Zuhur dengan Asar, kemudian Salat Magrib dijamak dengan Isya. Adapun salat yang boleh diqasar adalah salat salat yang jumlah rakaatnya 4, yakni salat Zuhur, Asar dan Isya’.

Pertemuan 2
5.      Menjelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan shalat jama’.
1)        Jamak takdim
Jamak takdim ialah salat Zuhur dan Asar yang dikerjakan diwaktu Asar, salat Magrib dikerjakan di waktu Magrib
2)        Jamak takhir
Jamak takhir yaitu salat Zuhur dan Asar yang dikerjakan di waktu Asar, salat Magrib dan Isya dikerjakan di waktu Isya’.
6.      Menjelaskan tatacara shalat jama’ dan qasar.
1)        Cara melaksanakan salat Jamak Taqdim
a)        Hendaklah dimulai dengan salat yang pertama terlebih dahulu. Seperti mengerjakan Zuhur dulu, baru Asar. Magrib dulu kemudian Isya’. Karena waktu untuk melaksanakan salat adalah waktu yang pertama terlebih dahulu
b)        Berniat jamak agar berbeda dari salat yang terdahulu karena lupa.
c)        Berturut-turut, sebab keduanya seolah-olah satu salat.
2)        Cara melaksanakan salat Jamak Takhir
Pada waktu pertama hendaklah berniat akan melakukan salat pertama itu di waktu yang kedua, supaya ada bermaksud sungguh-sungguh akan melaksanakan salat pertama itu dan tidak ditinggalkan begitu saja.
7.      Mempraktikkan shalat jama’ dan qasar di sekolah
Di sekolah ada program kegiatan study tour ke luar kota. Para siswa menempuh perjalanan jauh menggunakan bus pariwisata. Di dalam waktu perjalanan tersebut, terdapat waktu untuk melaksanakan salat. Salat yang dilakukan oleh para peserta dikerjakan secara jamak. Salat jamak dapat dilaksanakan sebagai jamak takdim maupun jamak takhir.  Jamak takdim dikerjakan pada sekolah asal. Adapun salat jamak takhir dapat dilakukan di tempat transit atau jika telah sampai pada tujuan.

F.     Metode Pembelajaran
Ceramah bervariasi
Demonstrasi

G.    Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
I.             Pendahuluan
1.      Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu tentang kewajiban setiap muslim untuk mengerjakan salat lima waktu, termasuk ibadah salat Jum’at dan tatacara salat dalam keadaan tertentu, seperti dalam perjalanan, dalam keadaan perang maupun dalam keadaan sakit.

II.          Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
-          Menggali pemahaman siswa tentang salat di dalam perjalanan, kendaraan dan lain-lain.
-          Mengajak siswa memerhatikan pelajaran tentang salat jamak dan qasar melalui media presentasi power point.
2.      Elaborasi
-          Siswa membaca dan menelaah berbagai literatur tentang shalat jama’ dan qashar sehingga dapat menjelaskannya dengan benar.
3.      Konfirmasi
-          Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan konsep yang benar tentang salat jamak dan salat qasar.
III.       Kegiatan Akhir
1.      Mengidentifikasi masalah yang dialami siswa untuk memahami materi berdasarkan tanya jawab.
2.      Siswa melakukan refleksi tentang kesulitan belajar yang dihadapi untuk memahami materi.

Pertemuan ke-2
I.         Pendahuluan
1.      Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu tentang konsep salat jamak dan qasar yang terdapat dalam literatur Fikih Islam.
II.      Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
-       Menggali pemahaman siswa tentang perilaku praktik salat Jum’at
-       Mengamati video pelaksanaan salat Jum’at melalui media presentasi power point.
2.    Elaborasi
-       Membagi kelas menjadi 5 kelompok
-       Masing-masing kelompok siswa mempraktikkan shalat jama’ dan qashar di bawah bimbingan guru.
3.    Konfirmasi
-       Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil praktik pelaksanaan salat jamak dan qasar.
III.   Kegiatan Akhir
1.      Guru mengidentifikasi masalah yang dialami siswa untuk memahami materi berdasarkan tanya jawab.
2.      Siswa meminta kepada seluruh siswa agar senantiasa melaksanakan ibadah salat lima waktu dengan baik dan benar di manapun kita berada.

H.    Sumber Belajar
1.      Buku LKS PAI MGMP Kota Surakarta Kelas VII
2.      Buku Fikih Islam tentang Bab Salat Jamak dan Qasar
3.      File Media Presentasi Power Point


I.       Penilaian
Indikator
Penilaian


Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen

1.   Menjelaskan pengertian shalat jama’ dan dasar hukumnya.
Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan pengertian shalat jama’ dan dasar hukumnya!

2.   Menjelaskan pengertian shalat qashar dan dasar hukumnya.
Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan pengertian shalat qashar dan dasar hukumnya!

3.   Menjelaskan syarat-syarat melaksanakan shalat jama’ dan qashar.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan syarat-syarat melaksanakan shalat jama’ dan qashar!

4.  Menyebutkan macam-macam shalat yang bisa di jama’ dan diqashar.
Tes lisan
Jawaban singkat
1. Sebutkan shalat-shalat yang bisa dijama’!

1. Menjelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan shalat jama’.
Tes tulis
Jawaban singkat
1. Jelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan shalat jama’!

2. Menjelaskan tatacara shalat jama’ dan qashar.

Tes tulis
Uraian
1. Jelaskan tatacara pelaksanaan shalat qashar yang digabung dengan shalat jama’!

3. Mempraktikkan shalat jama’ dan qashar di sekolah.
Tes unjuk kerja
Praktik
1. Praktikkan shalat Maghrib dan ‘Isya’ dengan cara jama’ di depan teman-teman kalian!


Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian tertulis diberikan setelah pada pertemuan ke-2. Adapun pertemuan pertama penilaian lebih ditekankan melalui kegiatan tanya jawab, aktivitas saat kegiatan simulasi praktik salat jamak dan qasar.

Tabel observasi kegiatan Simulasi kelompok Siswa.
No
Nama siswa
Aspek
Jumlah skor
Rata-rata skor
1
2
3
4
5













Keterangan :
1.      Kekhusyukan
2.      Keaktifan /peran serta
3.      Menghargai teman
4.      Kerjasama dalam kelompok
5.      Kesempurnaan

SOAL-SOAL
A.    Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!
1.      Salat yang dikumpulkan, maksudnya yaitu dua salat fardu dikerjakan dalam satu waktu disebut. ….
a.       Salat jamak
b.      Salat qasar
c.       Salat Sunah muakad
d.      Salat Sunah gairu muakad
2.      Salat yang diringkas bilangan rakaatnya dari empat rakaat menjadi dua disebut …
a.       Salat jamak
b.      Salat qasar
c.       Salat Sunah muakad
d.      Salat Sunah gairu muakad
3.      Dalil tentang pelaksanaan salat Qasar terdapat dalam Al-Qur’an Surah ...
a.       Al-Baqarah ayat 100
b.      Ali Imran ayat 102
c.       An-Nisa ayat 101
d.      Al-Mulk ayat 19
4.      Salah satu syarat sah pelaksanaan salat qasar adalah  
a.    Lupa makan sahur
b.    Salat wajib lima waktu
c.    Melaksanakan tadarus Al-Qur’an
d.   Perjalanan dalam jarak jauh
5.      Salat jamak yang dilakukan pada waktu yang awal disebut salat …
a.       Jamak takdim
b.      Jamak takhir
c.       Jamak awal
d.      Jamak qasar
B.   Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1.      Jelaskan pengertian salat jamak!
2.      Jelaskan pengertian salat qasar dan dasar hukumnya!
3.      Jelaskan syarat-syarat melaksanakan salat jamak dan qasar!
4.      Sebutkan salat-salat yang bisa dijamak!
5.      Jelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan salat jamak!

Kunci jawaban
A.
1.      A
2.      B
3.      C
4.      D
5.      A
B.
1.      salat jamak yaitu salat yang dikumpulkan menjadi satu, yakni salat fardu yang seharusnya dikerjakan dalam waktu yang berbeda, dikerjakan dalam satu waktu yang sama.
2.      Salat qasar adalah salat yang diringkas, dari semula jumlah rakaatnya 4 menjadi dua. Dasar hukum pelaksanaan salat Qasar adalah
3.      Syarat-syarat melaksanakan salat jamak qasar adalah :
1.      Dalam perjalanan, yang dilakukan bukan untuk maksiat. Perjalanan yang dilakukan dengan tujuan baik, seperti pergi haji, silaturahmi, berniaga dan sebagainya.
2.      Perjalanan dengan jarak yang jauh sekurang-kurangnya 80,640 km atau lebih (sehari semalam)
3.      Salat yang diqasar itu ialah salat yang tunai, bukan yang qadha’
4.      Berniat qasar ketika takbiratul ihram

4.      Salat yang boleh dijamak adalah salat Zuhur dengan Asar, dan Salat Magrib dengan Isya.
5.      Bentuk pelaksanaan salat jamak berupa salat jamak takdim dan jamak takhir


C. Skor penilaian
A. Pilihan ganda, setiap jawaban benar dengan skor        1          skor maks adalah   5
B. Soal Uraian, setiap jawaban benar                                3          skor maks adalah 15
Jumlah skor                                                                                                              20 
Perolehan nilai : Jumlah skor dibagi 2 = 20/2 = 10

D. Penilaian Sikap
Sikap dinilai berdasarkan kriteria nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dalam hal ini, siswa memiliki sikap religius, tanggungjawab, toleransi, jujur, dan peduli lingkungan.

Setiap aspek mendapat skor 2
Skor penilaian : Jumlah Perolehan Skor x 100
                                         Skor maks




Mengetahui,                                                                      ……….,Januari 2015
Kepala SMP N                                                                  Guru Mapel PAI