Label

Jumat, 08 April 2016

Pengertian Status

                                                                  Pengertian Status

Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial yang dalam perilaku kesehariannya tidak dapat melepaskan diri dari saling berinteraksi sementara manusia yang satu dengan lainnya, atau manusia dengan kelompok. Saling berkomunikasi dan saling membutuhkan. Dalam berinteraksi dengan lingkungan manusia mempunyai peranan-peranan yang berbeda menurut kepentingan pribadi.
   Dalam dinamika kehidupan masyarakat, ia (manusia) selalu ingin mencapai kepentingan-kepentingan yang akan dicapai seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan zaman. Secara otomatis akan terjadi benturan-benturan kepentingan kepentingan antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat lainnya. Sebagai akibatnya, maka dalam praktek sosial masyarakat itu sendiri terjadi kompetisi dalam berbagai aspek kehidupan .
Suerjono Sukanto (1990:264), “Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur baku dalam system lapisan dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Yang diartikan sebagai sistem sosial pola-pola  yang mengatur hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat dan tingkah laku individu-individu tersebut“.
Peranan, selanjutnya erat sekali hubungannya dengan status seseorang. Y.S. Marjo (1997:314), membatasi status adalah kedudukan atau posisi tertentu yang dimiliki seseorang dalam masyarakat, sesuai dengan peranan atau  tugasnya. Misalnya seorang Bupati mempunyai status yang tinggi, patut dihargai, disegani dan sebagainya.

Kedudukan dapat berarti pula tempat seseorang dalam pola tertentu. Dengan demikian bahwa, seseorang dapat dikatakan mempunyai beberapa kedudukan oleh karena berbagai aktivitas yang dilakukan dalam berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menyangkut dimana seseorang melakukan aktivitas sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.

Senin, 14 Maret 2016

Fungsi dan Prinsip Motivasi



                                                       Fungsi dan Prinsip Motivasi

1.      Fungsi Motivasi
Sebagaimana yang sudah kita bahas didepan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Maka sudah barang tentu motivasi itu akan mempengaruhi kegiatan. Sehubungan dengan hal itu, ada tiga fungsi motivasi yang disampaikan Sardiman AM (2001:85).
a.       Motivasi berfungsi untuk mendorong manusia untuk berbuat sesuatu. Motivasi itu sebagi penggerak atau motor yang memunculkan energi sehingga dengan adanya energi tersebut manusia akan mampu berbuat sesuatu.
b.      Menentukan arah perbuatan, yaitu pada tujuan yang hendak dicapai. Karena motivasi dipengaruhi oleh adanya tujuan. Dengan demikian motivasi dapat memeberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c.       Menyeleksi perbuatan. Yaitu akan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai dan serasi guna mencapai tujuan. Disisi lain juga akan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermamfaat bagi tujuan tersebut. Sebagai contoh seorang siswa yang akan ujian tentunya akan melakuakan kegiatan belajar dan akan meninggalakan membaca komik untuk meraih tujuan yang diinginkan.
2.      Prinsip Motivasi
Dalam motivasi terdapat beberapa prinsip untuk mendorong motivasi belajar di sekolah. Prinsip-prinsip ini merupakan hal yang sangat mendasar dalam memunculkan motivasi dalam diri seseorang. Ada tujuh belas prinsip motivasi menurut Oemar Hamalik (2002:181). Tujuh belas prinsip itu adalah :
a.       Pujian lebih efektif dari pada hukuman. Pada dasarnya setiap individu butuh akan pujian, dengan pujian itu seseorang merasa apa yang telah dia perbuat mendapatkan perhatian dari orang lain. Karena pujian merupakan suatu penghargaan terhadap apa yang telah dilakukan seseorang. Lain halnya dengan hukuman, hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan bahkan menganggap apa yang telah diperbuat merupakan hal yang keliru. Berdasarkan hal itu maka pujian lebih besar nilainya dari pada hukuman dalam menciptakan motivasi belajar.
b.      Semua siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang harus mendapat pemuasan. Kebutuhan-kebutuhan itu di dalam setiap siswa berbeda-beda. Siswa yang bisa memenuhi kebutuhan secara efektif melalui kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan dalam motivasi, tetapi siswa yang dengan cara belajar kebutuhanya belum dapat terpenuhi maka membutuhkan motivasi yang cukup tinggi.
c.       Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar. Dengan adanya motivasi yang berasal dari dalam individu sendiri berarti dia telah sadar dan memang mempunyai tujuan yang kuat. Dia mempunyai prinsip harus bisa meraih target tertentu. Motivasi ini lebih efektif dari pada motivasi yang diberikan oleh orang lain. Karena motivasi yang diberikan orang lain kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
d.      Jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) memerlukan usaha penguatan. Apabila suatu perbuatan belajar sudah mencapai tujuan, maka perbuatan itu perlu diulang kembali beberapa menit kemudian. Dengan cara demikian maka hasil yang diperoleh akan lebih baik dan lebih mantap. Perbuatan ini perlu dilakukan dalam setiap tingkatan pengalaman belajar.  
e.       Motivasi mudah menjalar dan menyebar luas terhadap orang lain. Jika orang tua memiliki antusias yang tinggi untuk memberi motivasi terhadap anaknya maka sang anak juga akan memiliki antusias yang tinggi. Kalau anak sudah memeliki antusias yang tinggi akan menyebar pada teman-temannya. Sehingga diharapkan akan bisa membawa orang lain ikut menjadi antusias.
f.       Pemahaman yang jelas tentang tujuan belajar akan merangsang motivasi. Pemahaman tentang belajar harus diberikan sedini mungkin terhadap anak didik. Tujuannya agar anak didik paham dan mengerti apa tujuan dia belajar. Pemahaman ini harus ditanamkan terus-menerus baik dari guru maupun orang tua. Sebab kedua pihak itu yang selalu berinteraksi dengan anak didik. Jika anak didik sudah memahami tujuan akan dicapai, maka perbuatannya ke arah itu akan lebih besar daya dorongnya/motivasinya.
g.      Tugas-tugas yang bersumber dari diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakan tugas-tugas itu dipaksa oleh guru.  Karena dengan mengerjakan tugas dari diri sendiri berarti anak tersebut sadar akan kebutuhannya dan dalam mengerjakan itu tidak merasa ada paksaan dari siapapun. Dia akan mengerjakan dengan senang hati tanpa adanya beban. Lain halnya dengan tugas yang diberikan oleh guru, anak didik akan terpaksa dalam mengerjakannya dan merasa terbebani.
h.       Pujian yang datang dari luar (external rewards) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya. Karena merasakan ada perhatian dari orang lain dan juga penghargaan yang lebih maka seseorang akan berusaha lebih giat dan lebih baik dari apa yang sudah dilakukan. Karena secara kodrati setiap individu membutuhkan penghargaan dari orang lain.
i.        Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam itu efektif untuk memelihara minat siswa. Seorang guru harus bisa berbagai macam cara mengajar agar dapat digunakan bergantian dan para siswa tidak merasa jemu. Jika guru bisa membuat situasi yang selalu berubah maka siswa akan merasa senang dan tidak bosan. Dengan adanya situasi yang seperti itu maka anak didik akan lebih bersemangat dalam belajarnya. Karena situasi selalu berubah, menantang dan juga menyenangkan.
j.        Minat khusus yang dimiliki oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya. Setiap akan biasanya memiliki minat khusus terhadap suatu bidang studi atau suatu perbuatan. Kadang-kadang anak minat terhadap main sepak bola, minat itu akan mudah ditransfer kepada minat dalam bidang yang lain.
k.      Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat para siswa yang tergolong kurang tidak ada artinya bagi para siswa yang tergolong pandai. Mengapa hal itu bisa terjadai? Karena disebabkan oleh perbedaan tingkat abilitas pada siswa tersebut. Oleh karenanya bila hendak membangkitkan minat para siswanya seorang guru hendaknya menyesuaikan usahanya dengan kondisi yang ada pada mereka.
l.        Tekanan dari kelompok siswa umumnya lebih efektif dalam memotivasi dibandingkan dengan tekanan atau paksaan dari orang dewasa. Anak-anak biasanya berusaha untuk mencari kebebasan dari orang dewasa. Mereka lebih suka bersama-sama dengan teman sebayanya. Mereka bersedia melakukan apa yang akan dilakukan teman-temannya. Oleh karena itu, kalau guru hendak membimbing mereka belajar, maka arahkanlah semua anggota kelompok itu kepada nilai-nilai belajar agar mereka dapat belajar dengan baik.
m.    Motivasi yang tinggi erat hubungannya dengan kreativitas siswa. Bila guru bisa mengajar dengan teknik-teknik tertentu dan bisa mengarhkan siswa terhadap kegiatan-kegiatan kreatif, maka siswa akan memiliki kreativitas yang tinggi dan berfariatif. Karena bila siswa diberi semacam hambatan maka akan muncul suatu kreativitas baru agar dapat lulus dari hambatan itu.
n.      Kecemasan akan menimbulkan kesulitan belajar. Bila seseorang merasa cemas maka sulit baginya untuk berkonsentrasi terhadap suatu bidang tertentu. Rasa cemas selalu menghantuinya dan mempengaruhi terhadap pikirannya. Orang yang merasa cemas akan mengakibatkan pindahnya perhatian dari aktivitas belajar pada hal lain yang menyebabkan dia cemas.
o.      Kecemasan dan frustasi dapat membantu siswa berbuat lebih baik. Ada kalanya kecemasan dan frustasi juga membawa hal yang positif karena dalam kondisi seperti itu seseorang memiliki emosi yang lemah dan kadang kala akan menimbulkan perbuatan yang lebih energik, dan bisa melakukan perbuatan yang lebih bergairah.
p.      Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan frustasi sehingga dapat menuju kepada demoralisasi. Kadang-kadang siswa yang diberi tugas terlalu sukar akan merasa putus asa dan frustasi sehingga akan mengakibatkan dia melakukan hal-hal lain yang tidak wajar. Itu semua dilakukan untuk melampiaskan beban yang ada dalam pikirannya.
q.      Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan toleransi yang berlainan. Kejiwaan dari tiap-tiap anak memang berlainan dan tidak mungkin disamakan kadang-kadang ada siswa yang dengan kegagalannya dia menjadi tambah rajin untuk belajar karena mengejar kesuksesan, ada juga yang sebaliknya. Di sisi lain juga ada siswa yang selalu berhasil merasa khawatir suatu ketika akan menjumpai kegagalan.
Uraian di atas adalah beberapa prinsip motivasi yang akan mempengaruhi terhadap dorongan seseorang. Walaupun prinsip-prinsip tersebut tidak semuanya cocok untuk individu tertentu, namun itu merupakan garis besar dan diperoleh berdasarkan penelitian. Jika prinsip-prinsip itu bisa diwujudkan sudah seharusnya perkembangan motivasi siswa akan bertambah.

Senin, 07 Maret 2016

Melayani Pemesanan Songkok Putih

        Assalamualaikum....
 kami disini menyedikan songkok putih dengan harga grosir, yang berminat silahkan hubungi kami di nomer ini : 085236424849, kami hanya menyediadak partai besar bukan eceran...afwan




Wassalamualaikum...

Motivasi dan hal-hal yang mempengaruhinya



1.      Pengertian Motivasi
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang motivasi alangkah lebih baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu motivasi. Motivasi pada dasarnya adalah kata tanda "motiv" yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata "motiv" itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman A.M, 2001 : 73).
Mc.Donald (dalam Sardiman Am, 2001:73) memberikan pengertian bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadapa adanya tujuan. Dari pengertian itu terdapat tiga elemen penting motivasi:
a.       Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa perubahan energi pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b.      Motivasi ditandai dengan munculnya "feeling" atau rasa seseorang. Oleh karena itu, motivasi relevan dengan persolalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c.       Motivasi akan dirancang oleh adanya tujuan, motivasi merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculan itu karena dirangsang atau didorong oleh adanya unsur lain yaitu tujuan.
Dengan tiga elemen diatas dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang komplek. Dalam kegiatan mengajar apabila ada seorang siswa tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya.  Sebab-sebab itu bisa macam-macam adakalanya mungkin tidak senang mungkin sakit, ada problem pribadi dan lain-lain. Kalau kita sudah mengetahui hal-hal itu maka tidak akan mudah menyalahakn anak didik tetapi dicari penyebabnya dan selanjutnya akan ditanggulangi
2.      Hal-hal Yang Mempengaruhi Motivasi
Selain itu ada beberapa hal yang mempengaruhi motivasi belajar anak. Minimal empat hal utama yang mempengaruhi motivasi belajar, menurut Raimon., dkk (Dalam M. Khairul Anam, 2004:19) keempat hal itu adalah : budaya, keluarga, sekolah dan anak itu sendiri.