Label

Senin, 23 November 2015

Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran



 Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran

Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Komunikasi belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidak siapan siswa, kurangnya minat dan kegairahan.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan adalah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut :
a.       Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
b.      Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak  hal yang sukar untuk dialami oleh siswa dalam kelas, seperti obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
c.       Media memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan
d.      Media menghasilkan keseragaman pengamatan-pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
e.       Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realitas.
f.       Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
g.      Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
h.      Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak (Basyirudin Usman, 2002:14)
1.      Kriteria Pemilihan Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:
a.       Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan. Sebagaimana diketahui, bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah kognitif, afektif dan psikomotor. Bila akan memilih media pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.
b.      Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri. Setiap jenis media mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri. Hal ini harus dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih jenis media yang digunakan.
c.       Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media.
d.      Fleksibilitas (lentur) hanya lama dan kenyamanan media.
e.       Keefektifan suatu media dibandingkan dengan jenis media lain untuk digunakan dalam pengajaran suatu bahan pelajaran tertentu (Muhammad Ali, tt:92)
Dengan kiteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu proses pengajaran jangan dilaksanakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni memppermudah guru dalam memperjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar mengajar.
2.      Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun mesti ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respond yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung dan kontek pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membentuk siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan mendapat informasi (Azhar Arsyad, 2003:15)
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pengajaran khususnya media visual, yaitu :
a.       Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran merupakan pelajaran yang tidak disenangi mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui Overhead Projector dapat menenangkan dan mengharapkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b.      Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
c.       Fungsi Afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras,
d.      Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal (Azhar Arsyad, 2003:15) 
Sementara Menurut Derek Rowntree, media pembelajaran berfungsi :
a. Membangkitkan motivasi belajar
b.      Mengulang apa yang telah dipelajari
c.       Menyediakan stimulasi belajar
d.      Menyediakan respon peserta didik
e.       Memberikan balikan segera
f.       Menggalakkan latihan yang serasi (Ahmad Rohani, 1997:8)
Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai penyampai pesan dengan tujuan mempermudah bagi siswa untuk menerima pesan sehingga siswa mempunyai persepsi yang sama terhadap pesan yang disampaikan guru.

Minggu, 22 November 2015

Pengertian Dan Macam – Macam Media pembelajaran

Pengertian Dan Macam – Macam Media pembelajaran

1.      Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin “Medius” yang secara harfiyah berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2003:3)  
Nayional Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program intruksional (Basyirudin Usman, 2002:11).
Gagne yang dikutip oleh Azhar Arsyad dalam bukunya “Media Pembelajaran” menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Arif Sadiman, 2003:6).
Sedangakan menurut Oemar Hamalik media pendidikan adalah suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah, karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru professional (Oemar Hamalik, 1989:1)
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.      Macam-macam Media Pembelajaran
Media pengajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang dan peralatan. Dalam perkembangannya media pengajaran mengikuti perkembangan tehnologi. Tehnologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja keras atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir tehnologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pengajaran. Kemudian yang muncul terakhir adalah tehnologi mikro-prosesor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interaksi.
Berdasarkan perkembangan tehnologi tersebut media pengajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu :
a.       Tehnologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi seperti buku.
b.      Tehnologi audio visual adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual seperti tape recorder.
c.       Tehnologi berbasis computer merupakan  cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor
d.      Tehnologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh computer (Azhar Arsyad, 2003:29-32)
Menurut Oemar Hamalik (1989:29) ada 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu :
a.       Alat visual dapat dilihat, misalnya papan tulis, bulletin board, grafik, gambar-gambar, peta dan globe.
b.      Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya photograph record, radio dan rekaman pada tape recorder.
c.       Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televise.
d.      Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka dan sebagainya.
Sedangkan Rudy Bretz mengklasifikasikan media menjadi tiga berdasarkan ciri utamanya, yaitu :
a.       Bentuk suara
b.      Bentuk visual
c.       Bentuk gerak (Biro Fakultas Tarbiyah IAII Situbondo, 2000)
Dari bermacam pembagian media pembelajaran tersebut semuanya sangat menunjang dalam proses pengajaran. Banyak macam media dapat digunakan maka penggunaannya meliputi manfaat yang pula penggunaan media harus didasarkan kepada pemilihan yang tepat. Sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan media, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat tergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran.
Sesuai permasalahan yang penulis bahas dalam skripsi ini yaitu tentang pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Dari berbagai bentuk dan jenis media yang telah dipaparkan dimuka, akan diambil sebagian saja yaitu :
a.       Media cetak
Media cetak adalah alat pengajaran yang berbentuk tulisan atau bacaan, baik yang berupa buku, majalah dan bulletin.
1)      Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling banyak digunakan sejak manusia pandai menulis dan membaca. Buku pelajaran hanya salah satu sumber pelajaran yang dianggap perlu diperlengkap dengan sumber lain seperti perpustakaan, observasi lingkungan dan lain-lain.
                     Adapun keuntungan buku pelajaran antara lain :
a)      Buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum
b)      Buku pelajaran merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran
c)      Buku pelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
d)     Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya.
e)      Buku pelajaran yang uniform (seragam) memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pengajaran.
f)       Buku pelajaran memberikan komunitas pelajaran dikelas yang beruntun, sekalipun guru berganti.
g)      Buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap bila guru menggunakannya dari tahun ke tahun (Nasution, et.al, 1996:95)
Menggunakan buku pelajaran menuntut kesanggupan dan kecepatan murid untuk membaca dan menangkap isinya.
2)      Gambar atau Foto
Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
Kelebihan gambar atau foto antara lain :
a)      Sifatnya konkrit, gambar atau foto lebih realities menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b)      Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c)      Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
d)     Dapat memperjelas suatu masalah
e)      Murahnya harganya dan gampang di dapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Sedangkan kelemahannya yaitu :
a)      Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata
b)      Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
c)      Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Arif Sadiman, 2003:29)
b.      Media Audio
Menurut Muhaimin, dkk (1996:95) mengatakan bahwa : Media audio adalah media yang berkaitan dengan indera pendengaran.
Pada permasalah audio ini penulis memfokuskan pada :
1)      Radio
Radio adalah alat pendidikan yang digunakan secara efektif untuk seluruh level dan pase pendidikan (Darmanto, 1995:87)
Oemar Hamalik (1989:107) menyatakan bahwa radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang diciptakan berkat kemajuan dalam bidang teknologi modern.
Melalui radio orang dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa, kejadian-kejadian yang penting dan baru, masalah dalam kehidupan dan acara-acara rekreasi yang menyenangkan, semuanya dipancarkan dari stasiun radio tertentu.
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan.
Sebagai suatu media radio mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media yang lain, yaitu :
a)      Harganya relative murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV
b)      Sifatnya mudah dipindahkan
c)      Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
d)     Dapat merangsang partisipasi aktif dari pada pendengar
e)      Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan pada bunyi dan artinya
f)       Radio dapat mengajarkan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru
g)      Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, jangkauannya luas
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagian media pendidikan radio mempunyai kelemahan-kelemahan pula, antara lain :
a)      Sifat komunikasinya hanya satu arah
b)      Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrolnya
c)      Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan (Arif Sadiman, 2003:52)
2)      Tape Recorder
Tape recorder atau perekam pita magnetic (magnetic tape recorder) adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya (Arif Sadiman, 2003:53)
Tape recorder pada saat ini bukan barang mewah lagi. Alat ini sangat serasi untuk digunakan dalam pelajaran bahasa.
Keuntungan tape recorder antara lain :
a)      Murid dapat mendengarkan kembali apa yang diucapkan atau dibacanya agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan.
b)      Dengan tape recorder dapat diketahui kemajuan anak dalam aspek-aspek bahasa seperti lafal, kelancaran berbicara susunan kalimat dan sebagainya bila dibandingkan kemampuan anak sebelum dan sesudahnya.
c)      Tape recorder dapat digunakan dalam interview atau untuk merekam pelajaran
d)     Untuk pelajaran seni suara tape recorder mempunyai banyak kegunaan.
Sedangkan kelemahan dari tape recorder antara lain :
a)      Dalam suatu rekaman sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi
b)      Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang rekam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya (Nasution, et.al, 1996:205)
Penggunaan media audio dalam pengajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa.
Media audio dapat digunakan dalam semua fase pengajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika mulai memperkenalkan topic bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar. Penggunaan media audio sangat mendukung system pembelajaran tuntas (mater learning).
Sudjana dan Rivai (1991:130) dalam bukunya Azhar Arsyad yang berjudul media pembelajarn mengemukakan hubungan media audio dengan pengembangan keterampilan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.
Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi :
a)      Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. Misalnya, siswa mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang didengarnya
b)      Mengikuti pengarahan. Misalnya, sambil mendengarkan pernyataan siswa menandai salah satu pilihan pernyataan yang mengandung arti yang sama
c)      Melatih daya anlisis. Misalnya, siswa menentukan urutan-urutan kejadian atau suatu peristiwa
d)     Menentukan arti dari konteks. Misalnya, siswa mendengarakan pernyataan yang belum lengkap sambil berusaha menyempurnakan dengan memilih kata yang disiapkan
e)      Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan
f)       Merangkum, mengemukakan kembali atau mengingat kembali informasi (Azhar Arsyad, 2003:44)
c.       Media Audio Visual
Media audio visual ditinjau dari  segi tehnik, yaitu menunjuk pada beberapa macam perangkat keras yang dipakai guru untuk menyampaikan ide dan pengalaman melalui mata dan telinga (Arif Sadiman, 2086:34)
Dalam pembahasan media audio visual ini penulis memfokuskan pada :
1)      Televisi
Televisi adalah suatu perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya adalah sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara (Oemar Hamalik, 1989:116)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas. Televisi juga mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan dalam menyampaikan pesan materi pelajaran.
                      Kelebihannya antara lain :
a)      Dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual
b)      Bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik ke kelas-kelas
c)      Dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengarkan sendiri
d)     Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa
e)      Dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata
f)       Dapat menghemat waktu guru dan siswa
Kelemahannya antara lain :
a)      Hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah
b)      Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya
c)      Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan
d)     Layar pesawat televisi bisa jadi bersikap pasif selama penayangan (Azhar Arsyad, 2003:51)

2)      Video
Video adalah perangkat audio visual yang mirip dengan televise hanya saja programnya tidak tergantung pada penyiaran stasiun pusat (Slamet, 1994:98).
Video pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjalankan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Kelebihan video antara lain :
a)      Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktek,dan lain-lain.
b)      Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c)      Mendorong dan meningkatkan motivasi juga menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
d)     Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengandung pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e)      Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku binatang buas.
f)       Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang hiterogen, maupun perorangan.
Kelemahan video antara lain :
a)      Umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
b)      Pada saat dipertunjukkan gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan.
c)      Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan (Azhar Arsyad, 2003:48)

Jumat, 20 November 2015

Tentang Media Pembelajaran



Tentang Media Pembelajaran
 Hadist Tentang Media Pembelajaran
A.       عَنْ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَّ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَّا مُرَبَّعًا,
 وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ,وَخَطَّ خُطُطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ
 مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ, وَقَالَ: (هَذَا الْإِ نْسَانُ, وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيْطَ بِهِ- أَوْ :
B.     قَدْ أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ, وَهَذِهِ الْخُطُطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ,
C.  فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا , نَهَشَهُ هَذَا, وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا , نَهَشَهُ هَذَا) (رواه البخارى)

Artinya:
“Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari)(Libanon dar al-kotobal-ilmiyah,2008:224)

Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia.
“Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang mengelilinginya.”(HR. Bukhari).
Lewat visualisasi gambar ini, Nabi S.a.w menjelaskan di hadapan para sahabatnya, bagaimana manusia dengan cita-cita dan keinginan-keinginannya yang luas dan banyak, bisa terhalang dengan kedatangan ajal, penyakit-penyakit, atau usia tua. Dengan tujuan memberi nasehat pada mereka untuk tidak (sekedar melamun) berangan-angan panjang saja (tanpa realisasi), dan mengajarkan pada mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
         Merenungkan hadist ini menunjukan kepada kita betapa Rasulullah saw seorang pendidik yang sangat memahami metode yang baik dalam menyampaikan pengetahuan kepada manusia, beliau menjelaskan suatu informasi melalui gambar agar lebih mudah dipahami dan diserap oleh akal dan jiwa.
          Dalam gambar ini beliau menjelaskan tentang hakikat kehidupan manusia yang memiliki harapan, angan-angan dan cita-cita yang jauh ke depan untuk menggapai segala yang ia inginkan di dalam kehidupan yang fana ini, dan ajal yang mengelilinginya yang selalu mengintainya setiap saat sehingga membuat manusia tidak mampu menghindar dari lingkaran ajalnya, sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi berbagai musibah yang mengancam eksistensinya, jika ia dapat terhindar dari satu musibah, musibah lainnya siap menghadang dan membinasakannya dan seandanya ia terhindar dari seluruh musibah, ajal yang pasti datang suatu saat akan merenggutnya.