Label

Jumat, 20 November 2015

Tentang Media Pembelajaran



Tentang Media Pembelajaran
 Hadist Tentang Media Pembelajaran
A.       عَنْ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَّ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَّا مُرَبَّعًا,
 وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ,وَخَطَّ خُطُطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ
 مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ, وَقَالَ: (هَذَا الْإِ نْسَانُ, وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيْطَ بِهِ- أَوْ :
B.     قَدْ أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ, وَهَذِهِ الْخُطُطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ,
C.  فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا , نَهَشَهُ هَذَا, وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا , نَهَشَهُ هَذَا) (رواه البخارى)

Artinya:
“Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari)(Libanon dar al-kotobal-ilmiyah,2008:224)

Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia.
“Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang mengelilinginya.”(HR. Bukhari).
Lewat visualisasi gambar ini, Nabi S.a.w menjelaskan di hadapan para sahabatnya, bagaimana manusia dengan cita-cita dan keinginan-keinginannya yang luas dan banyak, bisa terhalang dengan kedatangan ajal, penyakit-penyakit, atau usia tua. Dengan tujuan memberi nasehat pada mereka untuk tidak (sekedar melamun) berangan-angan panjang saja (tanpa realisasi), dan mengajarkan pada mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
         Merenungkan hadist ini menunjukan kepada kita betapa Rasulullah saw seorang pendidik yang sangat memahami metode yang baik dalam menyampaikan pengetahuan kepada manusia, beliau menjelaskan suatu informasi melalui gambar agar lebih mudah dipahami dan diserap oleh akal dan jiwa.
          Dalam gambar ini beliau menjelaskan tentang hakikat kehidupan manusia yang memiliki harapan, angan-angan dan cita-cita yang jauh ke depan untuk menggapai segala yang ia inginkan di dalam kehidupan yang fana ini, dan ajal yang mengelilinginya yang selalu mengintainya setiap saat sehingga membuat manusia tidak mampu menghindar dari lingkaran ajalnya, sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi berbagai musibah yang mengancam eksistensinya, jika ia dapat terhindar dari satu musibah, musibah lainnya siap menghadang dan membinasakannya dan seandanya ia terhindar dari seluruh musibah, ajal yang pasti datang suatu saat akan merenggutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar