Label
Rabu, 20 April 2016
Jumat, 08 April 2016
Pengertian Status
Pengertian Status
Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial yang
dalam perilaku kesehariannya tidak dapat melepaskan diri dari saling
berinteraksi sementara manusia yang satu dengan lainnya, atau manusia dengan
kelompok. Saling berkomunikasi dan saling membutuhkan. Dalam berinteraksi
dengan lingkungan manusia mempunyai peranan-peranan yang berbeda menurut
kepentingan pribadi.
Dalam dinamika
kehidupan masyarakat, ia (manusia) selalu ingin mencapai
kepentingan-kepentingan yang akan dicapai seiring dengan laju pertumbuhan
penduduk dan perkembangan zaman. Secara otomatis akan terjadi benturan-benturan
kepentingan kepentingan antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota
masyarakat lainnya. Sebagai akibatnya, maka dalam praktek sosial masyarakat itu
sendiri terjadi kompetisi dalam berbagai aspek kehidupan .
Suerjono Sukanto
(1990:264), “Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur baku
dalam system lapisan dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Yang
diartikan sebagai sistem sosial pola-pola
yang mengatur hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat dan
tingkah laku individu-individu tersebut“.
Peranan, selanjutnya erat sekali hubungannya dengan
status seseorang. Y.S. Marjo (1997:314),
membatasi status adalah kedudukan atau posisi tertentu yang dimiliki seseorang
dalam masyarakat, sesuai dengan peranan atau
tugasnya. Misalnya seorang Bupati mempunyai status yang tinggi, patut dihargai,
disegani dan sebagainya.
Kedudukan dapat berarti pula tempat seseorang dalam pola
tertentu. Dengan demikian bahwa, seseorang dapat dikatakan mempunyai beberapa
kedudukan oleh karena berbagai aktivitas yang dilakukan dalam berbagai pola
kehidupan. Pengertian tersebut menyangkut dimana seseorang melakukan aktivitas
sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.
Senin, 14 Maret 2016
Fungsi dan Prinsip Motivasi
Fungsi dan Prinsip Motivasi
1.
Fungsi Motivasi
Sebagaimana yang sudah kita bahas didepan
bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Maka sudah barang tentu motivasi
itu akan mempengaruhi kegiatan. Sehubungan dengan hal itu, ada tiga fungsi
motivasi yang disampaikan Sardiman AM (2001:85).
a.
Motivasi berfungsi untuk
mendorong manusia untuk berbuat sesuatu. Motivasi itu sebagi penggerak atau
motor yang memunculkan energi sehingga dengan adanya energi tersebut manusia
akan mampu berbuat sesuatu.
b.
Menentukan arah perbuatan,
yaitu pada tujuan yang hendak dicapai. Karena motivasi dipengaruhi oleh adanya
tujuan. Dengan demikian motivasi dapat memeberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c.
Menyeleksi perbuatan. Yaitu
akan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai dan
serasi guna mencapai tujuan. Disisi lain juga akan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermamfaat bagi tujuan tersebut. Sebagai contoh
seorang siswa yang akan ujian tentunya akan melakuakan kegiatan belajar dan
akan meninggalakan membaca komik untuk meraih tujuan yang diinginkan.
2.
Prinsip Motivasi
Dalam motivasi terdapat beberapa prinsip
untuk mendorong motivasi belajar di sekolah. Prinsip-prinsip ini merupakan hal
yang sangat mendasar dalam memunculkan motivasi dalam diri seseorang. Ada tujuh
belas prinsip motivasi menurut Oemar Hamalik (2002:181). Tujuh belas prinsip
itu adalah :
a.
Pujian lebih efektif dari pada
hukuman. Pada dasarnya setiap individu butuh akan pujian, dengan pujian itu
seseorang merasa apa yang telah dia perbuat mendapatkan perhatian dari orang
lain. Karena pujian merupakan suatu penghargaan terhadap apa yang telah
dilakukan seseorang. Lain halnya dengan hukuman, hukuman bersifat menghentikan
suatu perbuatan bahkan menganggap apa yang telah diperbuat merupakan hal yang
keliru. Berdasarkan hal itu maka pujian lebih besar nilainya dari pada hukuman
dalam menciptakan motivasi belajar.
b.
Semua siswa mempunyai kebutuhan
psikologis (yang bersifat dasar) yang harus mendapat pemuasan.
Kebutuhan-kebutuhan itu di dalam setiap siswa berbeda-beda. Siswa yang bisa
memenuhi kebutuhan secara efektif melalui kegiatan belajar hanya memerlukan
sedikit bantuan dalam motivasi, tetapi siswa yang dengan cara belajar
kebutuhanya belum dapat terpenuhi maka membutuhkan motivasi yang cukup tinggi.
c.
Motivasi yang berasal dari
dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar.
Dengan adanya motivasi yang berasal dari dalam individu sendiri berarti dia
telah sadar dan memang mempunyai tujuan yang kuat. Dia mempunyai prinsip harus
bisa meraih target tertentu. Motivasi ini lebih efektif dari pada motivasi yang
diberikan oleh orang lain. Karena motivasi yang diberikan orang lain kadang-kadang
tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
d.
Jawaban (perbuatan) yang serasi
(sesuai dengan keinginan) memerlukan usaha penguatan. Apabila suatu perbuatan
belajar sudah mencapai tujuan, maka perbuatan itu perlu diulang kembali
beberapa menit kemudian. Dengan cara demikian maka hasil yang diperoleh akan
lebih baik dan lebih mantap. Perbuatan ini perlu dilakukan dalam setiap
tingkatan pengalaman belajar.
e.
Motivasi mudah menjalar dan
menyebar luas terhadap orang lain. Jika orang tua memiliki antusias yang tinggi
untuk memberi motivasi terhadap anaknya maka sang anak juga akan memiliki antusias yang
tinggi. Kalau anak sudah memeliki antusias yang tinggi akan menyebar pada
teman-temannya. Sehingga diharapkan akan bisa membawa orang lain ikut menjadi
antusias.
f.
Pemahaman yang jelas tentang
tujuan belajar akan merangsang motivasi. Pemahaman tentang belajar harus
diberikan sedini mungkin terhadap anak didik. Tujuannya agar anak didik paham
dan mengerti apa tujuan dia belajar. Pemahaman ini harus ditanamkan terus-menerus
baik dari guru maupun orang tua. Sebab kedua pihak itu yang selalu berinteraksi
dengan anak didik. Jika anak didik sudah memahami tujuan akan dicapai, maka
perbuatannya ke arah itu akan lebih besar daya dorongnya/motivasinya.
g.
Tugas-tugas yang bersumber dari
diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakan
tugas-tugas itu dipaksa oleh guru. Karena
dengan mengerjakan tugas dari diri sendiri berarti anak tersebut sadar akan
kebutuhannya dan dalam mengerjakan itu tidak merasa ada paksaan dari siapapun.
Dia akan mengerjakan dengan senang hati tanpa adanya beban. Lain halnya dengan
tugas yang diberikan oleh guru, anak didik akan terpaksa dalam mengerjakannya
dan merasa terbebani.
h.
Pujian yang datang dari luar (external
rewards) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat
yang sebenarnya. Karena merasakan ada perhatian dari orang lain dan juga
penghargaan yang lebih maka seseorang akan berusaha lebih giat dan lebih baik
dari apa yang sudah dilakukan. Karena secara kodrati setiap individu
membutuhkan penghargaan dari orang lain.
i.
Teknik dan prosedur mengajar
yang bermacam-macam itu efektif untuk memelihara minat siswa. Seorang guru
harus bisa berbagai macam cara mengajar agar dapat digunakan bergantian dan para
siswa tidak merasa jemu. Jika guru bisa membuat situasi yang selalu berubah
maka siswa akan merasa senang dan tidak bosan. Dengan adanya situasi yang
seperti itu maka anak didik akan lebih bersemangat dalam belajarnya. Karena
situasi selalu berubah, menantang dan juga menyenangkan.
j.
Minat khusus yang dimiliki oleh
siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya. Setiap akan biasanya
memiliki minat khusus terhadap suatu bidang studi atau suatu perbuatan.
Kadang-kadang anak minat terhadap main sepak bola, minat itu akan mudah
ditransfer kepada minat dalam bidang yang lain.
k.
Kegiatan-kegiatan yang dapat
merangsang minat para siswa yang tergolong kurang tidak ada artinya bagi para
siswa yang tergolong pandai. Mengapa hal itu bisa terjadai? Karena disebabkan
oleh perbedaan tingkat abilitas pada siswa tersebut. Oleh karenanya bila hendak
membangkitkan minat para siswanya seorang guru hendaknya menyesuaikan usahanya
dengan kondisi yang ada pada mereka.
l.
Tekanan dari kelompok siswa
umumnya lebih efektif dalam memotivasi dibandingkan dengan tekanan atau paksaan
dari orang dewasa. Anak-anak biasanya berusaha untuk mencari kebebasan dari
orang dewasa. Mereka lebih suka bersama-sama dengan teman sebayanya. Mereka
bersedia melakukan apa yang akan dilakukan teman-temannya. Oleh karena itu,
kalau guru hendak membimbing mereka belajar, maka arahkanlah semua anggota
kelompok itu kepada nilai-nilai belajar agar mereka dapat belajar dengan baik.
m.
Motivasi yang tinggi erat
hubungannya dengan kreativitas siswa. Bila guru bisa mengajar dengan
teknik-teknik tertentu dan bisa mengarhkan siswa terhadap kegiatan-kegiatan
kreatif, maka siswa akan memiliki kreativitas yang tinggi dan berfariatif.
Karena bila siswa diberi semacam hambatan maka akan muncul suatu kreativitas
baru agar dapat lulus dari hambatan itu.
n.
Kecemasan akan menimbulkan
kesulitan belajar. Bila seseorang merasa cemas maka sulit baginya untuk
berkonsentrasi terhadap suatu bidang tertentu. Rasa cemas selalu menghantuinya
dan mempengaruhi terhadap pikirannya. Orang yang merasa cemas akan
mengakibatkan pindahnya perhatian dari aktivitas belajar pada hal lain yang
menyebabkan dia cemas.
o.
Kecemasan dan frustasi dapat
membantu siswa berbuat lebih baik. Ada kalanya kecemasan dan frustasi juga
membawa hal yang positif karena dalam kondisi seperti itu seseorang memiliki
emosi yang lemah dan kadang kala akan menimbulkan perbuatan yang lebih energik,
dan bisa melakukan perbuatan yang lebih bergairah.
p.
Tugas yang terlalu sukar dapat
mengakibatkan frustasi sehingga dapat menuju kepada demoralisasi. Kadang-kadang
siswa yang diberi tugas terlalu sukar akan merasa putus asa dan frustasi
sehingga akan mengakibatkan dia melakukan hal-hal lain yang tidak wajar. Itu
semua dilakukan untuk melampiaskan beban yang ada dalam pikirannya.
q.
Tiap siswa mempunyai tingkat
frustasi dan toleransi yang berlainan. Kejiwaan dari tiap-tiap anak memang
berlainan dan tidak mungkin disamakan kadang-kadang ada siswa yang dengan
kegagalannya dia menjadi tambah rajin untuk belajar karena mengejar kesuksesan,
ada juga yang sebaliknya. Di sisi lain juga ada siswa yang selalu berhasil
merasa khawatir suatu ketika akan menjumpai kegagalan.
Uraian di atas adalah beberapa prinsip
motivasi yang akan mempengaruhi terhadap dorongan seseorang. Walaupun
prinsip-prinsip tersebut tidak semuanya cocok untuk individu tertentu, namun
itu merupakan garis besar dan diperoleh berdasarkan penelitian. Jika
prinsip-prinsip itu bisa diwujudkan sudah seharusnya perkembangan motivasi
siswa akan bertambah.
Senin, 07 Maret 2016
Motivasi dan hal-hal yang mempengaruhinya
1.
Pengertian Motivasi
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang
motivasi alangkah lebih baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu motivasi.
Motivasi pada dasarnya adalah kata tanda "motiv" yang
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dengan kata lain dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam
subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Berawal dari kata "motiv" itu maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman A.M, 2001 : 73).
Mc.Donald (dalam Sardiman Am, 2001:73)
memberikan pengertian bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan
didahului dengan tanggapan terhadapa adanya tujuan. Dari pengertian itu terdapat
tiga elemen penting motivasi:
a.
Motivasi itu mengawali
terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan
motivasi akan membawa perubahan energi pada organisme manusia. Karena menyangkut
perubahan energi manusia penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b.
Motivasi ditandai dengan
munculnya "feeling" atau rasa seseorang. Oleh karena itu,
motivasi relevan dengan persolalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang
dapat menentukan tingkah laku manusia.
c.
Motivasi akan dirancang oleh
adanya tujuan, motivasi merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculan itu karena dirangsang
atau didorong oleh adanya unsur lain yaitu tujuan.
Dengan tiga elemen diatas dapat dikatakan
bahwa motivasi merupakan sesuatu yang komplek. Dalam kegiatan mengajar apabila
ada seorang siswa tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu
diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab
itu bisa macam-macam adakalanya mungkin tidak senang mungkin sakit, ada problem
pribadi dan lain-lain. Kalau kita sudah mengetahui hal-hal itu maka tidak akan
mudah menyalahakn anak didik tetapi dicari penyebabnya dan selanjutnya akan
ditanggulangi
2.
Hal-hal Yang Mempengaruhi
Motivasi
Selain itu ada beberapa hal yang
mempengaruhi motivasi belajar anak. Minimal empat hal utama yang mempengaruhi
motivasi belajar, menurut Raimon., dkk (Dalam M. Khairul Anam, 2004:19) keempat
hal itu adalah : budaya, keluarga, sekolah dan anak itu sendiri.
Sabtu, 20 Februari 2016
Pengaruh Pemberian Motivasi Oleh Guru Terhadap Perilaku Siswa
. Pengaruh Pemberian Motivasi Oleh Guru Terhadap Perilaku Siswa
Dari uraian di
atas, tampak adanya pengaruh yang tidak bisa dipisahkan antara pemberian motivasi
oleh guru terhadap perilaku siswa, sebab sedikit banyak motivasi guru dapat
mempengaruhi akhlak seseorang, bila apa yang telah dihasilkan atau diperoleh
dari motivasi itu diamalkan dengan maksimal.
Pada pembahasan
terdahulu telah dijelaskan, tentang pemberian
motivasi guru secara lisan maupun secara perbuatan, kedua sub motivasi tersebut
merupakan kombinasi dalam rangka mendidik akhlak dan perilaku siswa.
Oleh karena itu,
semakin baik motivasi yang diberikan guru pada siswa, serta tauladan yang
dicontohkan pula, maka akan semakin nampak hasilnya baik akhlak siswa yang
berhubungan lembaga pendidikan, realitas masyarakat maupun keluarga. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi guru secara lisan atau perbuatan
memiliki hubungan yang positif dengan perilaku siswa baik di sekolah ataupun di
rumah.
- Hipotesis
Setelah penulis
mengadakan kajian terhadap beberapa sumber, maka langkah berikutnya adalah
merumuskan hipotesis. Sutrisno Hadi berpendapat: Hipotesis adalah dugaan yang
mungkin benar dan mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan
akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. Penolakan dan penerimaan
hipotesis dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan
terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan.
Dari ungkapan
diatas memberikan pemahaman bahwa hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara
yang secara teoritis akan dijadikan pegangan dalam proses laporan penelitian.
Sebelum terjun
kepada penelitian seorang peneliti merumuskan terlebih dahulu hipotesis secara
jelas dengan maksud agar proses penelitiannya lebih terarah, disamping juga
akan memudahkan peneliti dalam membuktikan kebenaran hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Adapun hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesa Mayor
Bahwa ada pengaruh pemberian motivasi oleh
guru terhadap perilaku siswa.
2. Hipotesa Minor
a. Bahwa ada pengaruh pemberian motivasi oleh guru
secara lisan terhadap perilaku siswa .
b. Bahwa ada pengaruh pemberian motivasi oleh guru
secara perbuatan terhadap perilaku siswa .
Akhirnya untuk
membuktikan kajian teori dan hipotesa ini, benar atau salah hipotesa yang telah
dirumuskan masih memerlukan pengujian atau analisis data melalui penelitian.
Kamis, 18 Februari 2016
Ruang Lingkup prilaku
Ruang Lingkup prilaku
Dalam
proses kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial tidak
lepas dari hubungan dengan Tuhannya dan berhubungan dengan sesama. Oleh sebab
itu prilaku
mempunyai peranan penting dalam mengatur bagaimana manusia melakukan
hubungannya, baik dengan tuhan maupun terhadap sesama manusia.
Dari
uraian di atas, maka prilaku disini penulis kelompokkan menjadi beberapa bagian antara lain:
a.
Perilaku siswa terhadap guru
Kewajiban seseorang kepada gurunya
hampir sama dengan kewajiban kepada kedua orang tuanya, karena guru merupakan
wakil orang tua dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran (Rahmad Djatmika,
1996:218).
Dalam filsafat jawa adalah istilah
guru, ratu lan wangtua karo (guru, pemerintah/raja dan kedua orang tua). Orang
tua membesarkan anaknya dengan rezekinya, raja / pemerintah membesarkan dengan
peraturan dengan kesejahteraannya dan guru membesarkan seseorang dengan ilmu
dan pendidikannya (Rahmad Djatmika, 1996:218).
Dengan demikian seorang murid
hendaknya berlaku sopandan hormat kepada
gurunya, tidak menyakiti perasaannya dan tidak menentang perkataannya,
sebagaimana perkataan Barmawy Umari :
“Hendaknya engkau cinta dan hormat
kepada gurumu, duduklah engkau dihadapannya dengan penuh adab, memperhatikan
pelajarannya dan mengamalkan dengan baik nasehatnya setiap masalah yang tiada
engkau pahami tanyakanlah dengan baik, bercakaplah dengan suara yang sederhana
dengarkanlah perkataannya, taatilah peraturan sekolah.” (Barmaway Umari,
1990:82).
b.
Perilaku siswa terhadap teman
Dalam pergaulan sehari-hari di
lingkungan sekolah siswa tidak bisa lepas dari teman-temannya, antara yang satu
dengan yang lain saling membutuhkan bahkan siswa membutuhkan teman dekat untuk
mencurahkan hati dan memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Karena itu kalau kita berteman
hendaklah memilih teman yang bakal memberi manfaat kepada kita. Sebagaimana
kata mutiara filsafat menyatakan :
نَبِّئْنِى
عَمَّنْ نُصَاحِبْ اُنَبِّئُكَ مَنْ اَنْتَ
Artinya : “Beritahukanlah
kepadaku siapa yang berteman dengan anda, nanti akan kuberitahukan siapa anda.”
(Rahmad Djatmika, 1996:245).
Kewajiban kita kepada teman, yang
utama adalah membimbing dan memberikan pengaruh yang baik agar teman kita berakhlakul
karimah, selain itu juga mendapatkan yang baik dari pada teman yang baik.
Kewajiban yang utama kepada teman
adalah menanamkan pengaruh akhlak yang baik, agar teman kita juga dapat
mempertebal iman dan memperbanyak amal shaleh (Rahmad Djatmika, 1996:246).
c.
Perilaku siswa terhadap orang
tua
Keluarga merupakan sumber pendidikan
yang pertama karena segala pengetahuan manusia diperoleh pertama kali dari
orang tua. Sehingga mereka banyak
memberikan dasar ajaran bagi anak terutama dari ibu dan ayah berupa pergaulan
hidup, cara bicara, bertindak dan sebagainya.
Seorang anak menurut ajaran Islam
diwajibkan berbuat baik kepada orang tua, dalam bagaimanapun artinya jangan
sampai si anak menyinggung perasaan orang tuanya walaupun seandainya orang tua
berbuat dzalim terhadap anaknya.
Sebagaimana firman Allah swt. :
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ
كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا [الأحقاف/15]
Artinya : “Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan…” (QS.
AL-Ahqaf : 15) (Depag RI, 1994).
Menurut Barmaway Umari ayah dan ibumu
lebih berhak dari segala manusi lainnya untuk engkau cintai, taat dan hormat,
karena mereka memelihara mengasuh, mendidik, menyekolahkan engkau, mencintaimu
dengan ikhlas agar engkau menjadi seorang yang baik, berguna dalam masyarakat
di dunia dan akhirat (Barmaway Umari, 1990:71).
Segala sikap orang tua memberi
refleksi yang kut terhadap sikap anak. Dalam hal berkatapun demikian, apabila
si ibu sering menggunakan kata-kata halus kepada anaknya anakpun berkata halus
begitu sebaliknya. Karena si anak mempunyai insting meniru yang lebih mudah
ditiru adalah yang paling dekat dengannya yaitu orang tuanya. Sebagaimana
perkataan Ibnu Sina: “Orang yang ditiru hendaklah menjadi pemimpin yang baik,
contoh yang bagus hingga tidak meninggalkan kesan-kesan yang buruk di dalam
jiwa anak-anak yang menirunya.” (Athiyah Al-Abrasi, 1997:109).
Kewajiban anak kepada orang tuanya
dalam berbicara menurut agam Islam harus berbicara sopan, lemah lembut, dan
mempergunakan kata-kata mulia sebagaimana firman Allah swt. :
وَقَضَى
رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا
أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا [الإسراء/23]
Artinya : “Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepadakeduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.” (QS. Al-Israa : 23) (YPPA, 1971)
d.
Perilaku siswa terhadap
masyarakat
Orang-orang yang bukan tetangga bukan
famili, tetap mempunyai hubungan kemanusiaan yang kita wajib menolongnya dalam
arti juga mendidik, apabila orang yang berbuat baik dan dalam taqwa kepada
Allah swt, harus kita bantu dan kita dukung, dukungan itumrpk sugesti dan
dorongan semangat.
Begitu juga pun tolong menolong untuk
kebaikan dan taqwa kepada Allah swt, adalah perintah Allah swt, yang dapat
ditarik hukum wajib kepada setiap kaum muslimin dengan cara yang sesuai dengan
keadaan obyek orang yang bersangkutan firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an :
وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ [المائدة/2]
Artinya : “Dan
tolong menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan janganlah
tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (permusuhan). Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.” (Al-Maidah :2 ) (YPPA,
1971)
Dari ayat di atas
dapat dipahami bahwa kewajiban tolong menolong sesama makhluk sosial bukan
hanya dari
segi moral, melainkan juga dalam segi materi.
Langganan:
Postingan (Atom)