Pengertian Dan Fungsi Motivasi Guru
1. Pengertian Motivasi Guru
Motivasi adalah
dorongan atau dengan kata lain tujuan tindakan seseorang untuk melakukan
sesuatu. Menurut Eysenek dalam Dahlan Al-Barry berpendapat bahwa motivasi
adalah suatu proses yang menentukan tingkatan, intensitas, konsistensi, serta
arah umum dari tingkah laku manusia yang merupakan konsep yang rumit dan
berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan
sebagainya (Dahlan Al-Barry, 1994:486).
Dari kedua pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam
diri kita, yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang
khas. Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada
suatu keputusan rasional. Tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan perpaduan
dari kedua proses tersebut. Akan tetapi, terlepas dari apa yang menjadi
sumbernya, perlu dicatat bahwa agak mengherankan bahwa sedikit sekali
penelitian diadakan mengenai penguatan motivasi belajar, padahal memperkuat
motivasi belajar jelas termasuk tugas pengajar.
Selama 50 tahun
belakangan ini banyak penelitian diadakan oleh ahli pendidikan dan ilmu jiwa
mengenai aspek pengenalan dalam pengajaran, tetapi hampir tidak ada penelitian tentang penguatan motivasi, kalaupun ada penelitian tentang penguatan motivasi itu biasa diadakan
terhadap hewan dan anak kecil, dan tidak banyak relevansinya dengan tugas guru
yang selalu dihadapkan kepada pengambilan keputusan mengenai pengorganisasian
suatu tugas kegiatan belajar.
2. Fungsi Motivasi
Dengan
memperhatikan uraian di atas, motivasi berfungsi sebagai pendorong atau
perangsang bagi seorang siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Pelajaran akan
berjalan dengan lancer, apabila disertai dengan motivasi dari siswa ,
sebaliknya siswa akan malas belajar dan gagal dalam belajar disebabkan tidak
adanya motivasi.
Sehubungan dengan
hal tersebut ada tiga fungsi motivasi antara lain :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energi
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan
yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mendapati
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut (Sardiman, 2001:83).
Disinilah terlihat
betapa pentingnya peranan motivasi di dalam proses belajar. Sehingga siswa dapat berkonsentrasi dalam belajar dan
cepat memahami pelajaran serta siswa tak mudah putus asa ataupun gampang menyerah
atas kesulitan dan kegagalan yang telah dialami dalam bangku sekolah sebab
sudah tertanam kesadaran di dalam diri siswa I’tikad yang kuat dalam
merealisasikan kesuksesan di dalam belajar dimana hal itu di latar belakangi
oleh motivasi yang merupakan unsure psikologis manusi yang sangat penting dalam
menggerakkan aktivitas lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar